JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam perspektif keimanan, mantan Ketua PWNU Jawa Timur Ali Maschan Moesa menilai, tidak bisa dipungkiri bahwa agama sering dijadikan sebagai komoditas politik yang mudah dimobilisasi untuk kepentingan non-agama atau seolah-olah merupakan kepentingan agama.
"Agama, khususnya Islam, pernah selalu bisa diidentifikasikan sebagai sumber keretakan kohesi naisonal. Namun, ia juga telah membingkai primordialisme ini dalam format yang integratif mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim," ujarnya di Jakarta, Senin (1/6).
Aktualisasi politik Islam, menurut Ali Maschan, memiliki perang penting dalam membingkai kohesi nasional. Digunakannya Islam sebagai identifikasi diri komunitas Muslim secara sosiologi merupakan suatu kewajaran.
"Yang menjadi persoalan, kompetisi dalam rangka demokrasi perwakilan telah melebih-lebihkan keperluan untuk menggalang solidaritas kelompok," ujarnya.
Terlebih lagi, penggalangan solidaritas kelompok itu ternyata dilakukan dalam lingkup varian kelompok Muslim, bukan dalam entitas Muslim Indonesia secara keseluruhan. Akibatnya, persaingan antarkelompok Muslim memperumit peta konflik primordial yang sudah ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.