Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Isi Deklarasi Ekonomi Kerakyatan Mega-Prabowo

Kompas.com - 29/05/2009, 23:11 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Menciptakan kondisi ekonomi politik Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan adalah tujuan utama ekonomi kerakyatan. Lewat ekonomi kerakyatan diharapkan bisa meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan roda perekonomian, dan kemakmuran rakyat diutamakan daripada kemakmuran perorangan.

Demikianlah Deklarasi Ekonomi Kerakyatan pasangan calon presiden dan wakil presiden Megawati-Prabowo, yang dideklarasikan di Pasar Gede, Solo, Jateng, Jumat (29/5) malam. Deklarasi dibacakan Joko Widodo, Wali Kota Solo yang diusung oleh PDI-P.

Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi membakan fokus perjuangan bersama yang terdiri dari sembilan poin.

Poin pertama, koperasi petani, nelayan peternak, dan usaha mikro kecil.
Selain menyatakan koperasi petani, nelayan peternak, dan usaha mikro kecil perlu diperkuat menjadi lembaga pendikung ekonomi bagi wong cilik yang lebih kokoh dan modern, deklarasi tersebut juga difokuskan pada pengembangan sistem perbankan pemerintah yang lebih memerhatikan kebutuhan untuk mendorong perekonomian rakyat.

Selanjutnya, pengembangan dan perkuatan sistem jejaring ekonomi lemah dan ekonomi kuat dalam pola inti plasma, dan pengembangan sistem industri pertanian berbasis rakyat dari hulu sampai hilir.

Ekonomi kerakyatan juga untuk memperkokoh sistem ekonomi nelayan dengan mengembangkan alat produksi pascatangkap, agenda revitalisasi pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia, dan pembuatan kantong-kantong dan kawasan pedagang kaki lima sebagai ruang usaha PKL.

Pasangan Megawati-Prabowo juga mengangkat warisan budaya tradisional untuk dikembangkan menjadi potensi ekonomi rakyat, dan bertekad mengedepankan sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran yang berorientasi pada investasi dan berpihak pada rakyat miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com