Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, KPK Klarifikasi Kekayaan Capres

Kompas.com - 18/05/2009, 16:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait verifikasi Laporan Harta dan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), tim dari KPK akan melakukan klarifikasi di masing-masing rumah calon presiden untuk memenuhi syarat pendaftaran Pilpres 2009.

"Rencananya besok dilakukan klarifikasi LHKPN di rumah capres Jusuf Kalla pukul 09.00 di rumahnya Jalan Diponegoro, Megawati Soekarnoputri pukul 10.00 di rumahnya Jalan Teuku Umar, dan SBY pukul 10.00 di Puri Cikeas. Ada tiga tim untuk masing-masing capres," ujar Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Haryono Umar di Gedung KPK, Jakarta, Senin (18/5).

Dikatakan Haryono, klarifikasi calon wakil presiden (cawapres) akan dilanjutkan lusa yakni pada Rabu (20/5). "Tim yang akan datang ke masing-masing rumah capres atau cawapres adalah tim di bawah LHKPN yang terdiri dari lima orang," katanya.

Sedangkan klarifikasi laporan harta kekayaan cawapres dilakukan sesuai jadwal masing-masing tim LHKPN. "Nanti Rabu akan dilakukan klarifikasi di kediaman masing-masing cawapres, ada yang pagi dan siang. Prabowo rencananya pagi, Boediono mungkin sekitar jam 1 siang," jelasnya.

Laporan harta kekayaan para capres dan cawapres sudah seminggu ini disampaikan ke LHKPN. "Laporan semua capres sudah diterima, tetapi cawapres Prabowo dan Wiranto belum menyerahkan laporannya. Tapi mereka sudah mengambil formulir pada Jumat lalu," ujarnya.

Serangkaian proses mulai dari pengambilan formulir LHKPN, klarifikasi hingga verifikasi akan dilakukan dalam rentang waktu hingga 22 Juni 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com