Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono Tak Pernah Bercita-cita Menjadi Wapres

Kompas.com - 15/05/2009, 21:27 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Calon wakil presiden, Boediono, mengaku tak pernah bercita-cita menjadi wakil presiden. Ia sangat berterima kasih kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memercayainya untuk maju sebagai calon wakil presiden.

"Sejak awal, saya merintis karier saya sebagai ekonom dan seorang guru, saya tidak pernah bercita-cita memegang salah satu jabatan puncak dalam republik yang kita cintai ini," ujar Boediono saat menyampaikan pidatonya di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Jumat (15/5) malam.

Menurut Boediono, pinangan SBY merupakan kehormatan yang sangat besar bahkan tak terduga-duga. Tak lupa ia menyatakan terima kasih kepada partai-partai yang telah menyatakan dukungan atas pencalonannya, termasuk kepada istrinya yang memberikan dukungan termasuk maju sebagai cawapres.

Ia mengatakan, keyakinannya untuk bersedia dicalonkan dan mendampingi SBY adalah kerja sama baik yang telah dibangun selama ini. Boediono mengaku bahwa pengalaman tiga tahun sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet cukup sebagai modal untuk maju dalam pilpres mendatang.

"Hal itu menjadi modal untuk bekerja sama dengan pride dan mewujudkan pemerintahan yang tepat, cepat, dan akuntabel," katanya. Yang membuatnya yakin juga adalah tekad pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan SBY yang berusaha membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi.

Boediono menyatakan, bekerja dalam tim yang dipimpin SBY merupakan kehormatan. "Bukan kedudukannya itu, tetapi karena ikut menjalankan cita-cita yang luhur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com