Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mepet, KPU Restui Bilik dari Kardus

Kompas.com - 25/03/2009, 16:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalail mengatakan, penggunaan kardus untuk bilik suara bisa dilakukan masing-masing daerah. Mengingat, pelaksanaan pemilu kurang 14 hari lagi. Seperti yang akan dilakukan sejumlah TPS di Jabar dan Jateng.

Lebih lanjut dia mengatakan, karena di daerah tersebut panitia sudah melakukan proses lelang untuk pengadaan bilik terus gagal. Dua kali lelang yang digelar hasilnya tidak ada yang memenuhi syarat.

Selain itu, panitia tidak berani melakukan penunjukan langsung dengan alasan bakal menimbulkan persoalan di kemudian hari. "Dengan waktu yang mepet ini, kami membolehkan penggunaan kardus untuk bilik suara. Yang penting memperhatikan asas kemanfaatan. Jangan sampai persoalan bilik saja, pemilu di daerah tersebut tidak bisa digelar," terangnya.

Ditanya apakah ada spesifikasi atau ketentuan khusus terhadap pembuatan bilik tersebut, menurut Dalail, kalau KPU mensyaratkan bilik tersebut terbuat dari plastik, metal maupun kayu. Sebab, bahan tersebut dinyatakan aman untuk digunakan bilik tersebut.

Meski begitu, KPU juga tidak melarang bilik tersebut berasal dari bahan lain seperti kardus, seperti yang diusulkan KPU Jabar dan Jateng tersebut. Bagi KPU, yang penting bilik tersebut bisa menjamin kerahasiaan pelaksanaan pemungutan suara tersebut dengan mempertimbangkan asas kemanfaatan dan tepat guna.

Ditanya biaya pembuatan tersebut, bisa swadaya maupun swakelola. Artinya, dana tersebut didrop dari KPU provinsi atau kabupaten dan kota langsung ke TPS-TPS. Dengan harapan langsung bisa digunakan untuk pembuatan bilik tersebut. "Bisa saja dana dari KPU. Misalnya masing-masing TPS kita beri Rp 50.000 per TPS untuk membuat bilik tersebut," paparnya.

Menurut Dalail, hampir semua daerah mengalami kekurangan bilik suara. Namun, jumlahnya tidak banyak dan tidak seragam. Sebab, ada yang terbakar bersama gudangnya, hilang, dan rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com