Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heran, Kenapa Petani Tembaku Tolak RUU Tembakau?

Kompas.com - 27/02/2009, 20:18 WIB

JAKARTA, JUMAT — Meski bertujuan melindungi para petani tembakau lokal, justru para petani tembakau yang diwakili oleh Asosiasi Petani Tembakaulah yang paling menentang RUU Pengendalian Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan.

Demikian dikatakan Tulus Abadi, pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), di Jakarta, Jumat (27/2).

"Mereka masih terjebak mitos, kalau undang-undang itu diberlakukan, petani tembakau akan mati. Padahal kenyataannya tidak seperti itu," ucap Tulus.

Menurut Tulus, RUU itu akan melindungi petani tembakau terhadap tembakau impor dan menaikkan nilai tawar petani tembakau terhadap industri rokok.

Petani tembakau saat ini memiliki posisi tawar yang rendah terhadap industri rokok karena harga tembakau ditetapkan sendiri oleh industri tembakau.

"Saat ini hubungan petani dengan industri rokok seperti pengusaha dengan buruh, pihak petani yang menjadi korban. Justru di dalam RUU Pengendalian Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan inilah posisi tawar tembakau akan menjadi lebih tinggi," jelas Tulus.  

Hal senada diungkapkan Abdillah Ahsan, peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI). Menurutnya, petani tembakau justru menjadi pihak yang dirugikan karena hasil tembakau dibeli dengan harga yang murah.

Keuntungan bersih perusahaan rokok jauh melebihi keuntungan petani yang hanya sebesar Rp 4,1 juta selama empat bulan. Sampai dengan triwulan ke-3, Lembaga Demografi FE UI mencatat, keuntungan bersih yang diterima dua perusahaan rokok terkemuka di Indonesia sebesar Rp 3,1 triliun dan Rp 891,3 miliar.

Data statistik upah yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan rata-rata upah harian petani tembakau sebesar Rp 3.637. "Ini sangat tidak sesuai dengan risiko kegagalan panen," jelas Abdillah. 

Soal impor, Tulus juga menjelaskan, 35 persen tembakau yang digunakan untuk industri rokok di Indonesia adalah tembakau impor. RUU ini justru menetapkan bahwa industri rokok Indonesia wajib menggunakan tembakau lokal. Dengan demikian tembakau impor sama sekali tidak diberi izin untuk digunakan. "Jadi sebenarnya tidak terlalu masalah kalau RUU ini ditetapkan. Justru akan memproteksi petani dari tembakau impor," ujar Tulus.  

 

 

 

     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com