Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Mati, Sultan Harus Capres!

Kompas.com - 06/02/2009, 15:31 WIB

JAKARTA, JUMAT — Merti Nusantara yang mengaku secara sukarela didirikan untuk mendukung deklarasi Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden pada Pemilu 2009 pastinya tidak main-main. Maju sebagai capres adalah harga mati dukungan dari Merti bagi Sultan.

Lantas, bagaimana jika Sultan menerima pinangan partai lain, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang sedang getol-getolnya mendekati Sultan untuk menjadi pasangan Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres?

"Jika Sultan akhirnya menerima tawaran partai lain sebagai cawapres, tentu sesuai aturan, Sultan harus mengembalikan mandat itu kepada rakyat dan Merti tidak akan mendukung lagi," ujar Wasekjen Merti Nusantara Bondan Nusantara seusai peresmian Kantor Pusat Merti Nusantara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/2). "Merti kan dibentuk karena deklarasi Sultan," ujar Bondan.

Hal serupa juga ditegaskan oleh juru bicara Merti Nusantara, Willy Adithya. Menurut Willy, kehadiran Merti untuk mendukung majunya Sultan harus digarisbawahi. Jika Sultan menjadi cawapres, tentu kondisinya akan berbeda. "Silakan saja, tapi kita tetap mendukung Sultan sebagai capres. Ya, apabila tidak, Sultan harus mengembalikan mandatnya kepada rakyat dan Merti akan menarik dukungannya," ujar Willy.

Merti Nusantara dibentuk bersamaan dengan deklarasi Sultan sebagai capres dalam Pisowanan Ageng di Jogja, Oktober 2008. Menurut Bondan, Merti Nusantara dibentuk untuk memfasilitasi para pendukung Sultan dari Jogja dan luar Jogja.

Saat ini kepengurusan telah dibentuk di 33 provinsi dan 370 kabupaten di seluruh Indonesia. Melalui struktur kepengurusan Merti saja, Willy berharap sekitar 1 juta dukungan bisa diperoleh. Untuk menggembungkan jumlah dukungan, Merti Nusantara akan melakukan pembekalan terhadap sejumlah anggota dan para pendukung yang berada di Sumatera dan daerah timur Indonesia pada Februari.

Meski diprediksikan sebagai figur lokal, Sultan tak akan sukses, Willy mengatakan pada kenyataannya dukungan masyarakat luar Jawa sangat besar, baik dari dukungan masyarakat adat nusantara maupun masyarakat biasa. "Sultan kan sering disebut sebagai figur lokal, tapi survei terakhir menunjukkan Sultan sudah mencapai 11 persen. Bisa bersaing dengan Mega dan SBY. Ini membuktikan bahwa Sultan bukan hanya sebagai figur lokal," tutur Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com