Di kepala sedang tumbuh serabut cinta kepada seseorang
yang bukan muhrimku
Sedangkan luka membubur butiran-butiran pasir lapindo
Menggoda dalam prahara
Membius kisah penyair
Merilis lagi elegi cinta terlarang
Di ujung bisu diri terlempar
Dan angin melantarkanku.
/2/
Aku sedang mengikuti kata hatiku
Malam melahirkan banyak hal tidak tentu
Yang berasal dari rahasiamu.
/3/
Siapa menabur prahara dikediamanku
Hingga aku linglung begini.
/4/
Sedangkan membina kebinalan bukan hal gampang
Keliaran di antara kita cuma satu menit, itupun
Ketika nyaris dirimu tidak terkendali
Sama-sama tak sadarkan melambungkan hasrat purba
Ditemani angin busuk
Tanduk-tanduk di kepala tumbuh kesepakatan
Bertarung dalam pertempuran terdahsyat abad ini.
/5/
Kuturuti kata tidak sepaham
Meski dirimu cemas berhias
Seandainya kau hitung dengan keraguan
Pasti terjadi pembangkangan.
Nopember 2008