Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suciwati: Muchdi yang Paling 'Sakit Perut'

Kompas.com - 16/09/2008, 10:38 WIB

JAKARTA, SELASA — Pascadibebastugaskannya Muchdi Purwopranjono sebagai Danjen Kopassus karena dugaan keterlibatan dalam kasus penculikan sejumlah aktivis, almarhum Munir sempat merasa bahwa ia pasti menjadi orang yang paling dibenci Muchdi. Sebab, Munir selalu berada di garis depan dalam pengungkapan kasus penculikan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan istri Munir, Suciwati, saat bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan Munir dengan terdakwa Muchdi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (16/9). Usai pemberitaan pembebastugasan Muchdi, Munir mengatakan kepada Suciwati, "Almarhum cerita, setelah ini pasti dia menjadi orang yang paling dibenci Muchdi. Dalam bahasa Jawa, almarhum mengatakan, 'iki mesti sing paling loro wetheng mestine Muchdi. Dadi Danjen Kopassus ming sedhiluk njuk dilereni' (Ini yang paling 'sakit perut' harusnya Muchdi. Jadi Danjen Kopassus cuma sebentar, terus diberhentikan)," kata Suci menjawab pertanyaan jaksa.

Selanjutnya, masih kesaksian Suciwati, Munir mengatakan bahwa sebagai tentara hal itu pasti menyakitkan karena jabatan Danjen Kopassus adalah jabatan yang prestisius. "Kemudian Munir mengingatkan agar kami bersiap-siap dengan segala ancaman. Saya hanya mengatakan hati-hati saja," ujar Suci.

Dalam kesaksiannya, Suci juga bercerita tentang hari-hari terakhir Munir, termasuk saat ia mengantar Munir ke bandara. Munir pada 6 September 2004 berangkat ke Belanda untuk melanjutkan studi S-2-nya di bidang Hukum Humaniter. Menurut Suci, suaminya telah menyiapkan tesis mengenai penghilangan paksa/penculikan sejumlah aktivis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com