JAKARTA, SELASA — Pascadibebastugaskannya Muchdi Purwopranjono sebagai Danjen Kopassus karena dugaan keterlibatan dalam kasus penculikan sejumlah aktivis, almarhum Munir sempat merasa bahwa ia pasti menjadi orang yang paling dibenci Muchdi. Sebab, Munir selalu berada di garis depan dalam pengungkapan kasus penculikan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan istri Munir, Suciwati, saat bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan Munir dengan terdakwa Muchdi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (16/9). Usai pemberitaan pembebastugasan Muchdi, Munir mengatakan kepada Suciwati, "Almarhum cerita, setelah ini pasti dia menjadi orang yang paling dibenci Muchdi. Dalam bahasa Jawa, almarhum mengatakan, 'iki mesti sing paling loro wetheng mestine Muchdi. Dadi Danjen Kopassus ming sedhiluk njuk dilereni' (Ini yang paling 'sakit perut' harusnya Muchdi. Jadi Danjen Kopassus cuma sebentar, terus diberhentikan)," kata Suci menjawab pertanyaan jaksa.
Selanjutnya, masih kesaksian Suciwati, Munir mengatakan bahwa sebagai tentara hal itu pasti menyakitkan karena jabatan Danjen Kopassus adalah jabatan yang prestisius. "Kemudian Munir mengingatkan agar kami bersiap-siap dengan segala ancaman. Saya hanya mengatakan hati-hati saja," ujar Suci.
Dalam kesaksiannya, Suci juga bercerita tentang hari-hari terakhir Munir, termasuk saat ia mengantar Munir ke bandara. Munir pada 6 September 2004 berangkat ke Belanda untuk melanjutkan studi S-2-nya di bidang Hukum Humaniter. Menurut Suci, suaminya telah menyiapkan tesis mengenai penghilangan paksa/penculikan sejumlah aktivis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.