Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Nasution: Anthony Enggak Punya Moral!

Kompas.com - 06/09/2008, 20:42 WIB

JAKARTA, SABTU - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution dituding sakit hati dengan Burhanuddin Abdullah oleh mantan anggota Komisi IX DPR Anthony Zeidra Abidin karena tak terpilih sebagai Gubernur BI.

Karena itu, menurut Anthony, inilah yang mendasari Anwar melaporkan adanya aliran dana BI sebesar Rp100 miliar ke sejumlah anggota dewan. Menanggapi pernyataan Anthony yang disampaikan melalui pengacaranya, Anwar mengatakan bahwa ia tak punya rasa sakit hati seperti yang ditudingkan.

"Sakit hati apa? Kalau mau jadi Gubernur BI, bukan dia yang saya datangi. Pangkatnya apa? Mana bisa dia bikin saya jadi Gubernur BI? Kalau saya mau saya langsung ke Presiden atau lebih baik ke Akbar Tandjung yang saat itu jadi Ketua DPR. Ngapain ke Anthony? Dia tidak menghargai persahabatan," kata Anwar di Jakarta, Sabtu (6/9).

Anwar mengakui bahwa Anthony sempat menemuinya dua kali di BPK pada tanggal 8 Desember dan 15 Desember 2006. Saat itu, Anthony meminta nasihat guna penyelesaian kasus aliran dana yang berasal dari YPPI itu. "Anthony datang ke saya untuk menyelesaikan masalah itu. Si Paskah (Paskah Suzetta) bilang, Burhanuddin membayar. Saya bilang, urusan kaulah itu. Yang jelas, ternyata Anthony nggak punya moral. Dia datang pada saya, dia panggil abang pada saya, tapi ternyata dia datang bawa tape (rekaman). Ini kan kurang ajar!," ujar Anwar.

Anwar mengaku merasa dijebak dengan tindakan Anthony yang merekam seluruh perbincangan mereka saat itu. Pengacara Anthony mengaku memiliki bukti rekaman percakapan antara keduanya yang berlangsung di sebuah ruangan di Gedung BPK. Namun, Anwar mengatakan, dirinya tidak akan mengambil langkah apapun atas apa yang telah dilakukan Anthony. "Janganlah. Kasihan mereka itu, sudah berat hukumannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com