JAKARTA, SENIN - Aparat kepolisian diminta tetap konsisten menyelesaikan kasus penyerangan masa Front Pembela Islam (FPI) terhadap anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas, Minggu (1/6).
Permintaan itu disampaikan pihak AKKBB terkait keputusan pemerintah mengeluarkan SKB soal Ahmadiyah diharapkan isu penuntasan perkara tersebut tidak sengaja dialihkan ke isu dikeluarkan SKB tersebut. "Tragedi itu (insiden Monas-Red) harus tetap diproses secara hukum. kekerasan tetap kekerasan. Pemerintah harus ada tim investigasi menuntaskan kasus ini," ujar Syafii Anwar dari AKKBB di Wahid Institut, Jakarta, Senin (9/6) malam.
Ketegasan pemerintah dalam menyelesaikan kasus tersebut juga bertujuan agar persoalan kekerasan yang dialami pihak Ahmadiyah tidak terulang lagi.
Syafii menegaskan yang diperjuangkan pihak AKKBB adalah Pancasila. Ahmadiyah cuma merupakan satu kasus yang kebetulan mencuat saat ini. "Jika penanganan terhadap Ahmadiyah oleh pemerintah tidak berjalan baik, dikhawatirkan aliran-aliran kepercayaan yang lain akan mengalami tindak kekerasan yang sama," katanya.
Meskipun dianggap bertentangan dengan konstitusi, tambah Syafii, AKKBB menanggapi positif dikeluarkan SKB tersebut yang pada intinya tidak melarang keberadaan Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.