Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munarman, Sosok Paling Ditunggu.....

Kompas.com - 05/06/2008, 20:39 WIB

JAKARTA, KAMIS - Lima hari terakhir, sosok Munawar jadi bahan pembicaraan. Instruksinya terhadap beberapa anggota FPI telah menjadi pemicu peryerangan terhadap anggota AKKBB. Salut, bahwa mantan Ketua LBH ini berani menyatakan diri sebagai pemimpin penyerangan tersebut. Insiden tersebut menyebabkan puluhan orang cedera. Kecaman pun berdatangan dari banyak pihak. Namun, tak sedikit dukungan yang mengalir. Maklum, peristiwa ini dianggap tidak berdiri sendiri.

Sikap tidak tegas pemerintah soal 'status' Ahmadiyah dianggap jadi biangnya. Baik Munarman maupun FPI punya alasan membela diri. Tapi, AKKBB juga tentu punya alasan menuntut. Sebagai negara hukum, Indonesia tentu tidak memberi ruang sedikit pun bagi 'pelaku kekerasan'. Buntut penyerangan tersebut, aparat kepolisian telah menetapkan 7 tersangka. Ketua FPI Habib Rizieq satu di antaranya. Sialnya, maksud hati mendampingi anak buahnya yang diamankan terkait kasus penyerangan, pria yang getol menantang keras keberadaan Ahmadiyah ini malah dijadikan tersangka.

Tak puas, kuasa hukumnya pun siap mempra-peradilankan Polda Metro Jaya. Lima hari berserang sejak insiden tersebut, sosok yang dinilai paling bertanggung jawab tersebut belum nongol di hadapan polisi. Padahal, kehadiran mantan Ketua Kontras ini sangat penting dalam meluruskan persoalan dan kesimpangsiuran soal peristiwa tersebut. Dan yang terpenting, tentu pertanggungjawabannya terhadap insiden tersebut.

Tim Advokasi Anti Ahmadiyah telah menyerukan kepada Munarman agar segera datang secara gantleman kepada polisi. Permintaan yang sama juga ditujukan kepadanya dari aparat kepolisian. Demikian pula, Habib Rizieq yang sebelumnya tidak sempat terpikir harus mendekam dalam penjara juga berharap Munarman segera menyerahkan diri. Pertanggungjawaban pria ini sangat penting.

Ditahannya anggota hingga Ketua FPI saat ini tidak terlepas dari perannya yang memberi instruksi pada saat kejadian tersebut. Mereka yang mendekam di penjara saat ini mungkin punya cerita lain malam ini, jika Munarman tidak mengeluarkan instruksi berujung penyerangan tersebut.

Kini, aparat kepolisian, anak buahnya, dan tentu saja wartawan menantikan keberanian Munarman untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Seberani ia memerintahkan laskar FPI untuk melakukan penyerangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com