JAKARTA, JUMAT-Pollycarpus Budihari Priyanto, terpidana dalam kasus pembunuhan Munir merasa dirinya dikorbankan oleh pihak-pihak tertentu. Ia merasa putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan Permohonan Kasasi Kejaksaan Agung dan memvonis dirinya selama 20 tahun adalah tidak adil.
"Saya ini korban. Ini rekayasa semua. Rekayasa polisi. rekayasa LSM. Rekayasa media," ujar Pollycarpus yang dihubungi Kompas.com, Jumat (25/1), dengan suara keras.
Pollycarpus yang mengaku sedang berada di rumah tahu mengenai berita putusan MA dari televisi. "Belum ada yang memberitahu saya. Saya menonton di TV dan tertawa. Ada apa di balik ini semua," ujarnya.
Ia tetap membantah mengenal mantan Deputi V Badan Intelijen Nasional (BIN) Muchdi PR. Ia juga membantah keterlibatannya dengan BIN. "Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak tahu urusan politik. Tidak membunuh Munir. Tidak mengenal BIN,"ujarnya dengan nada tinggi.
"Sampai mati saya akan terus melawan. Ini kasihan anak dan istri saya," tegas dia. (MBK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.