Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Jampidsus Berantas Korupsi

Kompas.com - 05/01/2008, 09:51 WIB

JANGAN pernah menyapa "Selamat siang..."  atau "Selamat malam.."  kepada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kemas Yahya Rahman. Jaksa  bintang tiga di pundak, mengenal satu ucapan selamat, yakni selamat pagi.

Ucapan selamat pagi itulah yang kini dipopulerkan Kemas, khususnya kepada seluruh anak buahnya di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung). Baginya, sapaan itu sengaja dilakukan untuk memberikan spirit dalam memberantas korupsi. Misalnya, ssai salat Jumat,  Kemas begitu semangat ketika disapa dengan selamat pagi. "Bagus, selamat pagi terus ya," ujarnya sambil tersenyum.

Jurus sapaan selamat pagi yang diterapkan Kemas, sengaja ia terapkan agar anak  buahnya tidak loyo saat melakukan penyelidikan, penyidikan maupun penuntutan terhadap koruptor. Dalilnya, kalau diucapkan selamat siang atau selamat malam, maka anak buahnya pasti mulai loyo karena berpikir segera bersiap-siap untuk pulang.

"Kalau selamat pagi terus, semangat kerja memberantas korupsi pasti muncul. Kalau selamat siang atau malam, pasti sudah loyo," ujarnya tertawa ngakak. Pria kelahiran Palembang, 15 Februari 1949 itu, juga punya trik khusus menyemangati anak buahnya dalam memberantas korupsi. Misalnya, ketika  jumpa pers awal tahun 2008 lalu, Kemas sengaja mendatangkan belasan anak buahnya agar berbaur dengan wartawan.

Bapak tiga anak ini mempopulerkan yel-yel anti korupsi. "Berantas korupsi," teriak Kemas. Spontan anak buahnya menjawab lantang, ,"Yes.. yes..,". Saat kemas berteriak, "KKN..." Mereka juga ikut berteriak, "No.. no....."

Tak cuma yel-yel dan trik yang sekarang sedang digalakkan.  Kemas juga memiliki jurus jitu memberantas korupsi. Caranya, di jajaran Jampidsus Kejagung, ia menargetkan setiap tiga bulan, harus sudah dituntaskan lima hingga enam kasus korupsi.

Untuk target tiga bulan ke depan, Kemas memberi target agar kasus dugaan korupsi  kredit macet PT Kiani Kertas kepada Bank Mandiri, dugaan suap oleh perusahaan Monsanto untuk 140 pejabat di tanah air, PT Kirana Abadi, pengembangan kasus BNI 46, PT Pos Indonesia dan dugaan korupsi pada kredit usaha tani (KUT) di Banten, segera diselesaikan. (PERSDA NETWORK/YULI SULISTYAWAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com