KRI Kakap-811 beserta para personel berangkat dari Bitung, Sulawesi Utara, pada Kamis (18/4/2024).
Tak hanya membawa 400 prajurit, KRI Kakap-811 mengangkut bantuan kemanusiaan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa kebutuhan pokok dan barang-barang lain bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.
Bantuan yang dibawa terdiri dari ribuan paket makanan, selimut, tenda, genset hingga pakaian untuk orang dewasa maupun anak-anak.
“Tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), salah satunya adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan,” kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII Manado Laksamana Pertama Nouldy J. Tangka dalam siaran pers Dispenal, Kamis.
Dalam hal ini, TNI AL mengerahkan 400 prajurit yang terdiri dari personel unsur KRI, Markas Komando Lantamal VIII, personel (Pangkalan TNI AL) Lanal Tahuna, personel Marinir Yonmarhanlan, dan tenaga kesehatan TNI AL untuk operasional posko penanggulangan bencana.
Dalam keterangan terpisah, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, jajarannya melaksanakan OMSP sekaligus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana alam.
"Untuk itu, kami selalu standby pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana, serta kami siapkan kapal-kapal terkait,” kata Ali.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya peningkatan aktivitas Gunung Ruang dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) mulai Selasa.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kapulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, telah menetapkan status tanggap darurat Gunung Ruang.
Status ini berlangsung selama 14 hari atau dua minggu dari tanggal 16-29 April 2024.
Kemudian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan, ada 11.615 penduduk yang berada di radius enam kilometer atau daerah risiko dari puncak kawah harus mengungsi ke tempat lebih aman.
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/18/13525821/erupsi-gunung-ruang-tni-al-kerahkan-kri-kakap-811-dan-400-prajurit-untuk