Salin Artikel

Fahira Idris Dukung Sikap Tegas Kemenlu Bantah Hubungan Diplomatik Indonesia-Israel

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dari daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mendukung penuh kebijakan dan sikap tegas Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang membantah adanya isu bahwa Indonesia berencana untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Menurutnya, sikap tegas tersebut perlu terus disuarakan agar negara-negara di dunia, termasuk Israel paham bahwa konstitusi Indonesia secara tegas melarang RI menjalin hubungan diplomatik dengan penjajah.

“Agar isu ini tidak terus berhembus, hemat saya perlu ditegaskan ke seluruh dunia bahwa konstitusi kita melarang Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan penjajah,” ujar Fahira dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/4/2024).

Konstitusi di Indonesia, lanjut dia, menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Lebih lanjut, Fahira menjelaskan bahwa konsistensi dalam membela hak asasi manusia (HAM) dan kemerdekaan Palestina serta mengutuk penjajahan Israel adalah "ideologi utama" politik luar negeri Indonesia.

Pendekatan politik luar negeri bebas aktif yang diterapkan Indonesia mewajibkan rakyat dan bangsa Indonesia untuk berdiri sebagai negara yang menolak penjajahan, penindasan, dan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Menurutnya, amanat konstitusi ini yang membuat Indonesia menjadi negara yang begitu teguh dalam menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina di forum-forum internasional.

Selain itu, amanat konstitusi juga menjadikan Indonesia tidak akan pernah mengakui kedaulatan negara Israel karena masih terus menjajah Palestina.

Oleh karena itu, sikap tegas RI yang menolak wacana pembentukan hubungan diplomatik dengan Israel adalah bentuk dari ketaatan terhadap konstitusi.

Dalam konteks penjajahan Palestina, Fahira menegaskan bahwa implementasi politik luar negeri bebas aktif Indonesia tidak hanya tentang memperjuangkan kemerdekaan negara Palestina, tetapi juga tentang mengutuk penjajahan Israel dan menolak mengakui kedaulatan Israel sebagai sebuah bangsa.

“Kedua aspek ini berjalan beriringan, dan Indonesia dengan tegas melaksanakannya. Selama rakyat Palestina masih terus dijajah dan belum merdeka, Israel jangan coba-coba berupaya menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia, karena hal itu tidak akan pernah terjadi,” jelasnya.

Sebagai informasi, Kemenlu RI telah membantah keras adanya isu bahwa Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel demi keanggotaan Organization of Economic Cooperation and Development (OECD). Isu ini awalnya muncul dari beberapa media Israel.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/15/11345681/fahira-idris-dukung-sikap-tegas-kemenlu-bantah-hubungan-diplomatik-indonesia

Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke