Salin Artikel

Kala Soekarno Bukan Lagi "Pramuka Agung"...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sentimen negatif terhadap Presiden Soekarno terkait gejolak politik nasional pada 1965 sampai 1967 mempengaruhi berbagai hal.

Gerakan Pramuka saat itu turut merasakan dampak negatif akibat pergulatan politik nasional usai peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Pada saat itu, Presiden Soekarno memegang jabatan sebagai Pramuka Agung.

Akan tetapi, jabatan itu turut menjadi sasaran kritik karena Presiden Soekarno dituduh terlibat dalam Gerakan 30 September.

Menurut pemberitaan Harian Kompas pada 16 Februari 1967, Direktur Jenderal Pemuda dan Pramuka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan H Husin Moetahar menyatakan gelar Pramuka Agung sebenarnya tidak ada hubungannya dan tidak penting bagi pendidikan Pramuka.

Menurut Moetahar, Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler dan gelar Pramuka Agung hanya bersifat formal. Dasarnya, kata Moetahar, adalah hukum formal karena presiden adalah pimpinan tertinggi lembaga eksekutif di Republik Indonesia.

Moetahar menambahkan, munculnya gelar itu dinilai akibat dampak pengaruh tren, atau yang dia sebut sebagai "mode", pada saat itu karena maraknya pemberian gelar "Agung".

Di sisi lain, Moetahar menganggap pemberian gelar "Pramuka Agung" kepada Presiden Soekarno juga sebagai upaya menghentikan cemoohan kelompok Komunis yang berharap gerakan Pramuka menjadi ujung tombak kaderisasi muda-mudi.

Setelah Soekarno tak lagi menjadi Presiden, gelar "Pramuka Agung" yang disematkan kepadanya juga dicabut.

Keputusan itu diambil oleh Pejabat Sementara Presiden Jenderal Soeharto yang menjabat Pimpinan Tertinggi Perkumpulan Gerakan Pendidikan Kepanduan Pramuka.

Yang mengumumkan pencabutan gelar "Pramuka Agung" dari Soekarno adalah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Sultan Hamengkubuwono IX.

Menurut pemberitaan Harian Kompas pada 20 Maret 1967, keputusan pencabutan gelar itu dari Soekarno berdasarkan Ketetapan MPRS nomor 33 pada 12 Maret 1967 yang menyatakan kekuasaan diserahkan kepada Soeharto sejak 22 Februari.

"Pada hari yang sama, Sultan Hamengkubuwono IX telah mengumumkan pernyataan penghapusan gelar kehormatan Pramuka Agung dari Dr. Ir. Soekarno yang berdasarkan ketetapan MPRS nomor 33 tidak lagi memegang kekuasaan pemerintahan negara," demikian dikutip dari Harian Kompas.

Akan tetapi, Gerakan Pramuka menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Soekarno karena telah membantu dan membina Pramuka selama memegang jabatan Pramuka Agung.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/02/03470001/kala-soekarno-bukan-lagi-pramuka-agung--

Terkini Lainnya

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke