Salin Artikel

Jokowi Dianggap Sangat Mungkin "Cawe-cawe" di Munas Golkar

JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) buat ikut campur secara politik dalam suksesi kepemimpinan Partai Golkar pada tahun ini terbuka, tetapi dianggap tidak mudah.

Menurut peneliti Institute for Advanced Research Unika Atma Jaya, Yoes Kenawas, Golkar adalah partai politik yang mempunyai tradisi soal mekanisme kaderisasi dan pergantian kepemimpinan yang tidak mudah diintervensi oleh pihak luar.

Adapun status keanggotaan Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum jelas. Sebab, hubungan keduanya saat ini memburuk akibat persaingan politik dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Di sisi lain, Jokowi bukan kader Golkar meski pada masa lalu dia pernah aktif di organisasi persatuan pengusaha mebel yang dibina partai berlambang pohon beringin itu, sebelum bergabung dengan PDI-P.

"Kemungkinan Jokowi cawe-cawe dalam suksesi Golkar pasti ada. Namun, yang harus diingat Golkar bukan PSI," kata Yoes saat dihubungi pada Selasa (19/3/2024).

Yoes menganggap bahwa Jokowi terlampau jauh ikut campur dalam urusan internal Partai Golkar terkait suksesi kepemimpinan maka bisa berdampak negatif dan menimbulkan gejolak politik.

Apalagi Golkar merupakan partai politik besar dan mempunyai kader dan simpatisan yang loyal, dan juga mereka saat ini termasuk dalam koalisi pendukung pemerintah.

"Ada banyak faksi di dalam Golkar. Elite-elite Golkar tentu tidak akan diam begitu saja. Apalagi per Oktober nanti Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden," ucap Yoes.

Yoes memprediksi tidak menutup kemungkinan anggota keluarga Jokowi juga bakal merapat ke Golkar buat mencari dukungan politik.

Jika peluang merapat ke Golkar tertutup, Yoes memperkirakan Jokowi bakal menggunakan kekuatan politiknya mempersiapkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin anak bungsunya, Kaesang Pangarep, masuk ke parlemen pada 2029.

Wakil Ketua Umum Bambang Soesatyo mengungkapkan, ada empat kader yang masuk bursa calon ketua umum Partai Golkar, yakni Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bahlil Lahadalia, dan dirinya sendiri.

Isu soal rencana bergabungnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Golkar sebelum atau sesudah periode kedua pemerintahannya berakhir semakin santer.

Kabar mengenai Jokowi yang disebut bakal bergabung ke Golkar mencuat ketika dia mengenakan dasi berwarna kuning saat berangkat melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, pada 16 Desember 2023.

Saat itu Jokowi ditanya alasan mengenakan dasi berwarna kuning lantaran biasanya kerap mengenakan dasi berwarna merah dalam lawatan ke luar negeri.

Sampai saat ini status Presiden Jokowi sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjadi dipertanyakan, meskipun partai berlambang banteng bermoncong putih itu tidak pernah secara tegas menyatakan status keanggotaan Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi membiarkan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) nomor 2 Prabowo Subianto.

Gibran juga merupakan kader dan diusung PDI-P dalam pemilihan kepala daerah Kota Solo pada 2020.

Di sisi lain, PDI-P juga mengusung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Akibat situasi itu, hubungan antara PDI-P dan Jokowi akibat persaingan politik dalam Pilpres 2024 terlihat kurang harmonis.

Kini PDI-P juga turut mengomentari soal peluang mengajukan hak angket di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), terkait dugaan pelanggaran pemerintah dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Padahal, PDI-P sampai saat ini masih menjadi salah satu partai koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/20/15372141/jokowi-dianggap-sangat-mungkin-cawe-cawe-di-munas-golkar

Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke