“Iya, bisa beriringan,” ujar Gumilar kepada Kompas.com saat ditemui di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Jumat (15/3/2024) malam.
TNI baru saja membentuk Koops Habema untuk penanganan konflik di Papua. Implementasi Koops Habema mengintegrasikan pola operasi TNI dan Polri.
Di sisi lain, ada Satgas Damai Cartenz yang juga beranggotakan TNI-Polri dalam operasinya.
Gumilar mengatakan, Koops Habema dibentuk guna memaksimalkan operasi smart power yang digagas Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk Papua.
“Itu kan dibilang oleh Bapak Panglima kan menyatukan smart power itu. Operasi militer dan operasi Polri dijadikan satu,” kata Gumilar.
“Supaya lebih berhasil, supaya maksimal,” ucap Kapuspen TNI.
Gumilar mengatakan, personel Koops Habema adalah satuan tugas, seperti halnya Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG.
“Pembentukan. Jadi ganti orang, setahun ganti lagi,” kata Gumilar.
TNI telah membentuk Koops Habema untuk penanganan konflik di Papua.
Hal itu diungkapkan Panglima Agus dalam sambutannya pada Rapat Pimpinan TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Agus mengatakan bahwa strategi penanganan konflik di Papua adalah smart power yang merupakan kombinasi soft power, hard power, dan diplomasi militer.
“Implementasi strategi itu adalah pembentukan komando operasi Habema,” kata Agus.
Habema merupakan akronim dari “harus berhasil maksimal”.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/17/13474991/tni-koops-habema-dan-satgas-damai-cartenz-bisa-berjalan-beriringan-di-papua