Salin Artikel

Wakil Ketua DPR Sebut Indonesia Harus Kuasai Teknologi Mengolah Air Laut Jadi Air Minum

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Rachmat Gobel menegaskan bahwa Indonesia sudah selayaknya menguasai teknologi untuk mengolah air laut menjadi air minum maupun air bersih.

Hal tersebut disampaikan Gobel saat berkunjung ke industri pengolahan air laut menjadi air minum di Turki dan Hungaria. Pada kunjungannya tersebut, ia didampingi oleh Anggota DPR RI Charles Meikyansyah, Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Dimas Wahab, dan sejumlah pimpinan lainnya.

Menurut Gobel, terdapat tiga alasan mengapa Indonesia perlu untuk mengadopsi teknologi pengolahan air laut ini. Pertama, Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi banyak laut, sehingga Indonesia memiliki kemudahan untuk mengelolanya.

"Kedua, banyak daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan air bersih, khususnya di pulau-pulau kecil, daerah-daerah pantai, dan wilayah-wilayah kering. Ketiga, Indonesia menghadapi stunting dan kemiskinan yang membutuhkan solusi cepat dan mudah,” ujar Gobel melalui siaran persnya, Jumat (1/3/2024).

Gobel juga menjelaskan bahwa penerapan teknologi pengolahan air laut memiliki banyak keuntungan. Pertama, teknologi ini lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan mengambil air dari tanah atau mata air. Dengan mengambil air laut, maka air tanah tidak terganggu, sebab air tanah dibutuhkan untuk penghijauan dan keseimbangan alam.

“Kedua, tidak ada limbah. Ketiga, teknologi ini menggunakan energi matahari sebagai sumber energinya. Jadi banyak sekali keuntungannya," lanjut Gobel.

Di samping itu, Gobel menerangkan, jika teknologi pengolahan air laut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan membangun waduk ataupun bendungan.

Rencananya, Gorontalo akan menjadi lokasi tahap pertama dalam penerapan teknologi pengolahan air ini. Gobel mengungkapkan, jika penerapan tersebut berhasil, teknologi ini akan diterapkan di kawasan-kawasan industri.

Pada kesempatan yang sama, CEO at Hungarian Water Technology Corporation Adrian Kiss mengungkapkan bahwa mesin pengolah air tersebut sangat praktis untuk dibawa dan dipasang.

Pasalnya, sebut dia, semua komponen dirakit dalam bentuk kompon persegi panjang mirip kontainer, sehingga bisa dipasang berderet dan bertumpuk jika kapasitasnya lebih banyak.

"Juga ada ukuran mini yang mobile. Ini untuk kondisi bencana. Karena teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengolah air sungai," ujar Adrian.

Selain itu, teknologi pengolah air laut ini telah diadopsi di berbagai negara di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika. Adrian menuturkan bahwa Filipina sendiri telah memiliki mesin pengolah air laut di 18 titik.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/01/19260421/wakil-ketua-dpr-sebut-indonesia-harus-kuasai-teknologi-mengolah-air-laut

Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke