Salin Artikel

Indonesia Usulkan 3 Gagasan Penting dalam Penyusunan Rencana Strategis ASEAN 2026-2030

KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada 6 September 2023 telah menyetujui Visi ASEAN 2045 sebagai dokumen perencanaan ASEAN yang akan menggantikan Cetak Biru ASEAN 2025.

Untuk menerjemahkan Visi ASEAN 2045, Gugus Tugas ASEAN untuk Integrasi Ekonomi (HLTF-EI) kembali bertemu di Vang Vieng, Laos, pada Senin (19/2/2024)-Rabu (21/2/2024) untuk menyusun Rencana Strategis Pilar Ekonomi ASEAN atau AEC Strategic Plan 2026-2030.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Edi Prio Pambudi memimpin delegasi RI dalam pertemuan ke-45 HLTF-EI.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan tiga gagasan penting sebagai terobosan dalam penyusunan AEC Strategic Plan 2026-2030.

Tiga gagasan tersebut, yaitu mengatasi agenda ketahanan ASEAN dan koordinasi lintas pilar, revitalisasi sektor prioritas ASEAN, dan uji coba mekanisme koordinasi lintas pilar pada sektor terpilih, yakni transformasi digital dan teknologi.

“Seperti yang kita ketahui bersama, AEC Post-2025 akan terbentuk dalam konteks yang baru, dan kita tidak bisa lagi menjalankan bisnis seperti biasa,” ujar Edi dalam pernyataan tertulis yang dikutip melalui ekon.go.id, Kamis (29/2/2024).

ASEAN dihadapkan pada tantangan multi-dimensi, mulai dari ketegangan geopolitik dan geo-ekonomi, teknologi hijau, kecerdasan buatan (AI), populasi yang menua, hingga krisis iklim.

Banyak negara ASEAN juga memiliki visi dan target pertumbuhan nasional, dan dalam Visi ASEAN 2045 ditargetkan menjadi kawasan ekonomi terbesar ke-4 di dunia.

"Untuk mencapai hal ini, kita perlu memiliki strategi untuk mengatasi gangguan di masa depan, mengembangkan sektor dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, dan merangkul megatren seperti digitalisasi dan transisi hijau," imbuh Edi.

Terkait gagasan ketahanan ASEAN dan koordinasi lintas pilar, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk menciptakan sebuah platform di mana ketiga pilar yang ada dapat berbagi tugas dan rencana dalam mendukung ketahanan ASEAN.

Platform tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan sinergi, mengidentifikasi tindakan, dan kolaborasi bersama.

Selanjutnya, mengenai gagasan revitalisasi sektor prioritas ASEAN, pada awal pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN telah memulai beberapa proyek kerja sama industri, namun dalam implementasinya belum optimal.

Oleh karena itu, dengan perubahan lanskap ekonomi yang terjadi saat ini, terdapat ruang bagi ASEAN untuk menghidupkan kembali kerja sama sektor prioritas guna meningkatkan perdagangan, investasi, dan pertumbuhan yang lebih tinggi.

Kemudian, mengenai gagasan uji coba mekanisme koordinasi lintas pilar pada sektor transformasi digital dan teknologi, mekanisme koordinasi lintas pilar yang dibentuk perlu diuji coba pada sektor prioritas untuk melihat efektivitas dan efisiensi.

Mempertimbangkan isu yang berkembang saat ini, maka diusulkan dapat dilakukan uji coba pada transformasi digital dan teknologi.

Isu penting lain yang disepakati dalam proses penyusunan AEC Strategic Plan 2026-2030 adalah struktur dari AEC Strategic Plan yang terdiri dari lima elemen, yaitu Strategic Goals, Objectives, Strategic Measures, Activities, dan Performance Measures.

Elemen-elemen tersebut akan di-review secara berkala setiap lima tahun, kecuali strategic goals yang akan dikoordinasikan oleh WG on AEC Post-2025.

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan dukungan pembentukan Gugus Tugas untuk Ekonomi Biru (ACTF-BE) dan rencana pelaksanaan pertemuan pertama ACTF-BE yang akan dilaksanakan pada Agustus 2024 dalam rangkaian pertemuan ke-46 HLTF-EI di Luang Prabang, Laos, dengan dukungan Indonesia.

Ekonomi Biru merupakan inisiatif prioritas ekonomi Indonesia dalam Kepemimpinan ASEAN 2023, dan kerangka kerja ekonomi biru ASEAN telah disepakati oleh Kepala Negara dalam KTT ke-43 ASEAN pada 6 September 2023 di Jakarta.

Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut turut hadir mendampingi Edi Prio Pambudi antara lain Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian, Direktur Perdagangan, Invetasi dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). 

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/29/19404001/indonesia-usulkan-3-gagasan-penting-dalam-penyusunan-rencana-strategis-asean

Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke