Salin Artikel

Hasil Quick Count Indikator: PDI-P Unggul, PPP dan PSI Diprediksi Tak Lolos ke Senayan

JAKARTA, KOMPAS.com- Hasil quick count yang dilaksanakan Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa PDI Perjuangan mendapatkan perolehan suara tertinggi untuk pemilihan anggota DPR pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Berdasarkan hasil quick count, partai tersebut memperoleh 16,68 persen, berada di posisi teratas diikuti Partai Golkar (15,21 persen) dan Partai Gerindra (13,44 persen.

"Margin of error Quick Count menunjukkan bahwa PDIP signifikan pada posisi teratas. Golkar signifikan di urutan ke-2, Gerindra signifikan di urutan ke-3," tulis Indikator Politik dalam laporannya.

Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem berurutan berada di posisi ketiga dan keempat dengan perolehan 10,65 persen dan 9,41 persen.

Kemudian, ada Partai Keadilan Sejahtera (8,26 persen), Partai Demokrat (7,58 persen), dan Partai Amanat Nasional (6,88 persen) yang diprediksi akan duduk di urutan 6-8.

"Namun demikian PKS secara statistik tidak signifikan lebih besar ketimbang Demokrat, tapi signfikan lebih besar ketimbang PAN. Dan Demokrat juga tidak signifikan lebih besar ketimbang PAN," tulis Indikator.

Menurut hasil quick count, hanya 8 partai politik di atas yang diperkirakan bakal melenggang ke DPR, sedangkan partai lainnya tidak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.

Partai-partai yang diprediksi tak lolos ke parlemen itu, antara lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah duduk di Senayan sejak masa Orde Baru.

Ada pula Partai Solidaritas Indonesia yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Berikut perolehan suara setiap partai berdasarkan hasil quick count di 2.999 TPS dengan jumlah sampel 520.357 suara sah yang dilaksanakan Indikator:

1. PKB, 10,65 persen

2. Gerindra, 13,44 persen

3. PDIP, 16,68 persen

4. Golkar, 15,21 persen

5. Nasdem, 9,41 persen

6. Buruh, 0,7 persen

7. Gelora, 0,88 persen

8. PKS, 8,26 persen

9. PKN, 0,29 persen

10. Hanura, 0,78 persen

11. Garuda, 0,38 persen

12. PAN, 6,88 persen

13. PBB, 0,51 persen

14. Demokrat, 7,58 persen

15. PSI, 2,66 persen

16. Perindo, 1,50 persen

17. PPP, 3,65 persen

24. Ummat, 0,53 persen

Hasil quick count ini memiliki margin of error 0,54 persen. Hasil ini bukan lah hasil resmi Pemilu 2024 yang ditetapkan KPU.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/18/08052371/hasil-quick-count-indikator-pdi-p-unggul-ppp-dan-psi-diprediksi-tak-lolos-ke

Terkini Lainnya

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke