Salin Artikel

KPU Akan Gelar Pemilu Susulan di Paniai Usai Logistik Dibakar dan Dibuang ke Sungai

Hal ini menyusul perusakan logistik Pemilu 2024 di wilayah tersebut. Sebagian logistik dibakar, sebagian lainnya dibuang ke sungai.

"Kan surat suaranya jadi rusak, yang sudah dikirim itu," kata anggota KPU RI Mochamad Afifuddin, pada Selasa (13/2/2024).

Ia menyebutkan, keputusan terkait hal itu akan dipastikan pada sore nanti. Selain di Paniai, pemungutan suara juga diusulkan digelar lewat pemilu susulan di Demak, Jawa Tengah, dampak banjir yang merendam ratusan TPS.

"Nanti sore kami pastikan akan ada update terkait dua lokasi yang sedang diusulkan untuk pemilu susulan, di 108 TPS di beberapa desa di Kabupaten Demak karena banjir dan situasi terakhir yang sedang dilakukan pengecekan di Paniai," ungkapnya.

Afif mengatakan, saat ini KPU dan Bawaslu setempat masih mengupayakan mediasi terhadap kelompok-kelompok yang melakukan perusakan logistik.

Mereka juga masih terus melakukan pendataan berapa jumlah logistik yang rusak, berapa TPS serta pemilih yang bakal terdampak, dan berapa distrik yang perlu dilakukan pemilu susulan.

Lantaran kendala komunikasi, ujar Afif, pihaknya hingga saat ini baru mendapatkan data secara umum terkait jumlah logistik yang disuplai Paniai.

Menurut data itu, jumlah surat suara yang dikirim ke 24 distrik di Paniai mencapai 120.352 lembar, termasuk surat suara cadangan.

"Daerahnya memang agak berat. Dua yang dianggap keras dan jadi perhatian polisi itu Papua Tengah dan Papua Pegunungan," ujar dia.

Sebagai informasi, pemungutan suara di Paniai seluruhnya masih menggunakan sistem noken/ikat.

Menurut dia, massa mempercayai formulir C1-KWK dibawa lari para panitia pemungutan distrik (PPD), padahal berkas tersebut tidak lagi digunakan pada pemilihan presiden dan legislatif tahun ini

Mereka disebut mencari formulir C1 berhologram, sebagaimana digunakan pada Pemilu 2014 dan 2019.

Pada Pemilu 2024, formulir berhologram tak lagi dipakai, digantikan dengan formulir dengan barcode.

Di samping itu, formulir C1-KWK merupakan formulir untuk pilkada.

Jenifer memastikan bahwa seluruh berkas yang dibutuhkan untuk pilpres dan pileg, seluruhnya masih berada di dalam kotak suara yang dibakar massa.

"Itu semua di dalam kotak itu berisi surat suara kemudian formulir dan juga kelengkapan TPS. Itu lengkap di dalam, jadi tidak ada yang kurang di dalam," kata dia dalam keterangan suara, Selasa.

Ia pun meminta aparat keamanan bisa mengusut tuntas kasus tersebut dan menangkap otak di balik tindakan massa.

"Dan kami berharap pihak keamanan bisa mengambil tindakan tegas terhadap aktor dari yang sudah membangkitkan kemarahan atau membangkitkan mosi tidak percaya kepada penyelenggara Pemilu ini supaya dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/13/15454031/kpu-akan-gelar-pemilu-susulan-di-paniai-usai-logistik-dibakar-dan-dibuang-ke

Terkini Lainnya

Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke