Peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurrahman menyebut tingginya elektabilitas Gerindra tak lepas karena faktor efek ekor jas Ketua Umum Gerindra sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
"Efek ekor jas dari Prabowo membuat Gerindra pada tren positif," kata Irfan dalam konferensi pers virtual, Sabtu (10/2/2024).
Adapun survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung terhadap 1.100 responden yang telah memiliki hak memilih. Margin of eror lebih kurang 2,95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara posisi kedua ditempati PDI Perjuangan (PDI-P). Elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri ini meraup angka 19,2 persen. Beda tipis dengan elektabilitas Gerindra di posisi pertama.
Posisi ketiga dihuni Partai Golkar dengan persentase mencapai 10 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di posisi keempat dengan meraup 9 persen.
Di sisi lain, temuan Median juga memperlihatkan potensi dua partai nonparlemen yang bisa lolos ke DPR RI.
Kedua partai tersebut yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora masing-masing meraih elektabilitas 4,2 persen dan 4 persen.
Irfan menyebut hasil elektabilitas PSI erat kaitannya dengan momen terpilihnya putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi ketua umum PSI.
Faktor tersebut secara tidak langsung menderek pemilih Jokowi untuk menentukan pilihannya kepada PSI.
"PSI dari dulu banyak dipilih anak muda, efek Kaesang menderek suaranya Jokowi untuk memilih PSI," ungkap dia.
Berikut raihan elektabilitas 10 partai berdasarkan hasil survei Median:
1. Partai Gerindra 20,4 persen
2. PDI-P 19,2 persen
3. Partai Golkar 10 persen
4. PKB 9 persen
5. Partai Nasdem 7,1 persen
6. PKS 5,8 persen
7. Partai Demokrat 4,3 persen
8. PAN 4,2 persen
9. PSI 4,2 persen
10. Partai Gelora 4 persen
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/10/12164121/survei-median-elektabilitas-gerindra-dan-pdi-p-teratas-psi-dan-gelora