Salin Artikel

Ajak Masyarakat Antar Neno Warisman ke Senayan, Fahri Hamzah: Tidak Mudah Miliki Seniman Idealis

KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah mengajak masyarakat Banyuwangi mengantarkan Neno Warisman ke Senayan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) periode 2024-2019 pada 14 Februari mendatang.

Fahri bersyukur dengan bergabungnya sosok Neno Warisman ke Partai Gelora. Sebab, menurutnya, tidak mudah mengajak sosok seniman yang memiliki idealisme tinggi seperti Neno Warisman.

Menurutnya, Neno memiliki kesamaan pandangan politik yang sama dengan Partai Gelora sehingga dia bersepakat untuk maju menjadi calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) III.

“Bu Neno yang akan memimpin di Jatim. Apalagi, di Banyuwangi dia memiliki kedekatan, leluhurnya berasal dari sini,” katanya melalui keterangan persnya, Kamis (8/2/2024).

Dia mengatakan itu dalam acara konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Indonesia Kabupaten Banyuwangi di salah satu cafe di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jatim beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, perempuan bernama asli Titi Widoretno Warisman itu adalah seorang artis peran, penyanyi, dan aktivis yang kini menjadi politikus Partai Gelora Indonesia.

Wanita kelahiran 21 Juni 1964 itu maju sebagai caleg Partai Gelora dari dapil Jatim III meliputi Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo.

Dalam konsolidasi yang dihadiri calon anggota legislatif DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota itu, Fahri mengajak para kader untuk memenangkan dan mengantarkan Partai Gelora ke Senayan.

Oleh karena itu, ia meminta para kader Partai Gelora saling menguatkan diri dan mengedepankan kerja sama untuk memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen, serta mengantarkan Neno Warisman ke Senayan.

“Target kita adalah bagaimana kita bisa masuk ke Senayan. Bahkan kalau bisa kita jadi pimpinan disana. Kita guncang lagi senayan,” kata Fahri melansir partaigelora.id, Kamis (8/2/2024).

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 itu mengatakan, Partai Gelora memiliki visi besar dalam merubah tata kelola politik di Indonesia. 

Salah satu hal paling utama adalah melawan korupsi yang umumnya dipicu dari gagalnya partai dalam mendidik kadernya.

Partai Gelora, kata Fahri, meniadakan istilah petugas partai karena anggota legislatif adalah petugas rakyat, bukan partai.

“Yang ada di kami adalah petugas rakyat. Kami haramkan pejabat publik setor-setor ke partai,” tegasnya.

Sementara itu, Neno mengatakan, selama ini tidak ada partai yang secara terang-terangan mengharamkan uang negara untuk digunakan secara pribadi. Ia melihat gagasan itu pada Partai Gelora.

“Keberanian itu sangat frontal dan itu yang membuat saya sepakat dengan Gelora,” katanya.

Neno menilai, komitmen itu akan terus dia kawal. Dai juga tak segan akan menegur partainya bila dikemudian hari menghianati komitmen tersebut.

“Kami harus menguji juga, kita tidak bisa percaya seratus persen. Saya mewakili masyarakat harus waspada meskipun itu kepada partai yang mengusung saya,” terangnya.

Dengan beberapa gagasan yang dibawa, Neno optimis bisa merebut suara hati masyarakat di Dapil III Jatim dan melenggang ke Senayan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/08/12271711/ajak-masyarakat-antar-neno-warisman-ke-senayan-fahri-hamzah-tidak-mudah

Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke