Kritik tersebut disampaikan Ahok lantaran tahu betul kinerja mantan koleganya di DKI Jakarta tersebut.
Namun, sejumlah pihak membantah pernyataan Ahok dan pasang badan membela Jokowi. Mulai dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Duduk perkara
Pernyataan Ahok yang menyebut Jokowi tidak bisa bekerja terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan kritik tersebut ketika berada dalam suatu forum dengan masyarakat.
Ahok saat itu bertanya tentang kinerja Gibran Rakabuming Raka selama dua tahun menjadi Wali Kota Solo yang membuatnya khawatir dengan penunjukkan Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.
"Kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan," kata Ahok.
"Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" ujarnya lagi.
Ahok juga menanyakan apakah selama ini Jokowi bisa kerja atau tidak karena dia merasa tahu betul kinerja mantan koleganya tersebut.
"Terus Ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya enggak enak bilang depan umum," kata Ahok.
Dibela Luhut dan Prabowo
Pernyataan Ahok tersebut lantas mendapat respons dari Luhut dan Prabowo.
Luhut menyebut Jokowi merupakan pemimpin yang banyak menorehkan keberhasilan, salah satunya mendorong sektor pariwisata. Namun, kata Luhut, keberhasilan tersebut tak dilihat orang yang menganggap Jokowi tak bisa bekerja.
Hal itu diungkapkan Luhut dalam konferensi pers F1 PowerBoat (F1H20) dan Aquabike Jetski World Championhip di Kantor Kemenkeo Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
"Jadi kalau ada yang bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja, lihat dengan kepalanya ini," kata Luhut.
Sementara, Prabowo menyatakan bahwa orang yang menyebut Jokowi tak bisa bekerja, isi kepalanya perlu diperiksa.
Prabowo menyadari bahwa Jokowi merupakan sosok pekerja keras. Ia mengetahui hal ini ketika dirinya bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, Jokowi bekerja sampai tidak pernah beristirahat.
"Kalau ada yang mengatakan beliau tidak bisa bekerja, ya otaknya perlu diperiksa itu," kata Prabowo di depan ribuan pendukungnya yang menghadiri Konser Indonesia Maju di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dipuji JK
Berbeda dengan pernyataan Ahok, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla justru menganggap Jokowi bisa bekerja.
"Orang kerja itu macam-macam, yang paling hebat Jokowi kerjanya itu blusukan," ujar Kalla di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Jakarta Selatan.
Menurut dia, tak ada presiden di Indonesia yang memiliki kemampuan seperti Jokowi untuk blusukan. Ia menyebutkan, blusukan itu membuat Jokowi sangat hafal dengan harga-harga bahan pokok di pasar.
"Saya kira enggak ada presiden yang bisa seperti sekarang, tempo hari ke pasar. Saya lihat dia (Jokowi) sering kali ke pasar dan bisa tahu harga dengan benar," ucap dia.
Meski begitu, Kalla juga menyinggung bahwa langkah Jokowi ke pasar tak perlu harus selalu dilakukan.
Ia mencontohkan,dirinya bisa tetap mengetahui harga kebutuhan pokok tanpa harus turun langsung menyambangi pasar.
"Saya suruh pembantu saya beli (bahan pokok untuk mengecek harga), enggak perlu kita ke pasar tiap hari," ucap dia.
"Semua bisa kerja, tapi hasilnya berbeda," kata Kalla.
Tak ada arahan
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid mengeklaim hahwa tidak ada arahan kepada Ahok untuk mengritik Jokowi dan Gibran.
Menurut Arsjad, pernyataan Ahok yang menyebut Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja murni sikap Ahok tanpa arahan dari TPN Ganjar-Mahfud.
"Tidak ada arahan-arahan, Pak Ahok is Pak Ahok, itulah Beliau dan kami tetap menghormati apa yang diberikan, tapi kami selalu balik lagi, itu bukan dorongan dari kami," kata Arsjad di kawasan Kuningan, Jakarta.
Arsjad pun tidak khawatir apabila sikap Ahok yang vokal itu malah menggerus elektabilitas Ganjar-Mahfud.
Ia mengingatkan bahwa semua orang punya haknya masing-masing untuk menyuarakan apa yang mereka pikirkan.
"Buat kami, semua orang kan ingin menyuarakan, semua ingin mengeluarkan energi mereka, ya itu namanya demokrasi, itulah cara orang berbeda-beda" kata Arsjad.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/08/06264661/duduk-perkara-ahok-sebut-jokowi-tak-bisa-kerja