Anies menceritakan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dirinya selalu menyalurkan bansos yang dilabeli tulisan "Dibiayai APBD DKI Jakarta".
Dia menekankan bahwa bansos tidak ditulis dari Gubernur DKI Jakarta. Sebab, dia menegaskan bahwa bansos bersumber dari uang negara, bukan dari si pemberi.
"Ketika saya bertugas di Jakarta, semua pakai bansos dikerdusnya diberikan label dibiayai APBD DKI Jakarta, bukan dari Gubernur, dari uang rakyat lewat APBD DKI Jakarta," kata Anies ketika menjawab pertanyaan soal bansos dari capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Selain itu, Anies menyampaikan bahwa pemberian bansos harus tepat sasaran melalui pendataan yang baik.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menekankan agar informasi data penerima bansos harus akurat, dan mekanisme pemberikannya dilakukan melalui jalur birokrasi.
"Dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi bukan dibagikan di pinggir jalan tapi dibagikan langsung di lokasi memggunakan jajaran birokrasi," ujar Anies.
Kemudian, dia juga akan memastikan agar penyaluran bansos bisa tepat sasaran bagi masyarakat miskin dan prasejahtera.
"Harus bansos itu bisa dipastikan mereka yang miskin, prasejahtera, masuk di dalamnya. Jangan sampai mereka terlewatkan," kata Anies.
Sebagaimana diketahui, debat kelima Pilpres mengangkat sejumlah tema, yakni, kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Debat yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan ini diikuti oleh ketiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/04/21360181/cerita-anies-beri-bansos-dengan-label-dibiayai-apbd-dki-bukan-dari-gubernur