Hal itu diungkapkan Panglima Agus usai apel gelar pasukan pengamanan Pemilu di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/2/2024).
Agus mengatakan bahwa jajarannya hanya bersifat membantu Polri dalam pengamanan pemilu.
“Kami perbantuan atas permintaan Polri ataupun pemda setempat. Dananya dari anggaran Polri,” kata Agus kepada awak media.
Agus mengatakan, dirinya juga telah menandatangi nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pengamanan Pemilu 2024.
Dalam pengamanan demonstrasi, apabila terjadi, prajurit TNI juga akan berada di belakang personel Polri.
Terkait standard operating procedure (SOP) atau prosedur operasi standar, misalnya dalam penembakan gas air mata, TNI juga akan mengikuti Polri.
“Gas air mata skala prioritas nanti. Mungkin nanti dari Polri dan Polda akan menjelaskan. Itu ada tahap-tahapannya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa yang tidak kita inginkan,” ujar Panglima TNI.
Dalam kesempatan itu, Panglima Agus turut mengecek peralatan yang digunakan untuk pengamanan pemilu, mulai dari kelengkapan penindakan huru-hara (PHH) perorangan, dapur lapangan, perahu karet, hingga menyaksikan demontrasi penanganan demo oleh pasukan PHH TNI.
Agus turut didampingi Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsdya Andyawan Martono Putra.
Lalu, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan, Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) Letjen Muhammad Saleh Mustafa, dan Panglima Kodam Jaya Mayjen Mohamad Hasan.
Kekuatan TNI yang dilibatkan pada pengamanan Pemilu 2024 berjumlah 446.219 personel, tergelar di seluruh wilayah Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/01/19195951/panglima-tni-anggaran-pengamanan-pemilu-dari-polri-kami-hanya-membantu