Salin Artikel

Temui KWI, Prabowo Sampaikan Komitmen Kampanye Santun dan Damai

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bertemu jajaran Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI, Jakarta, Jumat (26/1/2024).

Prabowo bertemu Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, serja jajaran KWI lainnya.

Prabowo didampingi oleh adiknya sekaligus Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Hashim Djojohadikusumo.

Pertemuan antara Prabowo dan KWI digelar tertutup dan berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 15.00-16.00 WIB.

"Di situ kami diberikan kesempatan menyampaikan itikad kami, niat kami, maju di pemilihan yang akan datang, kami juga menyampaikan buku visi misi kami, yang dijelaskan secara umum," kata Prabowo setelah pertemuan dengan KWI.

Di hadapan jajaran KWI, Prabowo menyatakan akan selalu mengutamakan nilai-nilai pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Prabowo juga menjelaskan bahwa dirinya mengutamakan persatuan dan kerukunan bangsa Indonesia.

"Bahwa apa pun yang terjadi, yang paling penting adalah persatuan dan kerukunan di antara seluruh rakyat Indonesia, terutama yang harus dipelopori, diberi contoh oleh para elite, para pemimpin-pemimpin Indonesia," ucap Prabowo.

Selain itu, Prabowo menyatakan komitmen untuk berkontestasi politik secara santun dan damai.

Menteri Pertahanan ini mengatakan Kardinal Suharyo juga memberikannya sejumlah nasehat secara umum.

"Dan (Kardinal Suharyo) menyampaikan saran kepada umat katolik, yang dijelaskan kepada kami, kami anggap sangat cocok, sangat bagus, untuk seluruh, tidak hanya umat katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia," ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, Suharyo mengungkapkan bahwa pihak KWI tidak akan berpihak ke pasangan capres-cawapres mana pun.

KWI, kata Kardinal Suharyo, akan mendukung siapa pun pemenang Pemilu 2024.

"Jadi dalam gereja katolik pilihan politik itu macam-macam, kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang," ujar Suharyo.

"Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang emmang sudah diatur oleh undang-undang," tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/26/17273311/temui-kwi-prabowo-sampaikan-komitmen-kampanye-santun-dan-damai

Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke