Salin Artikel

Kepentingan Besar Indonesia untuk Perdamaian di Selat Taiwan

Saya bergegas mencari tempat perlindungan dari potensi serangan udara. Semua orang tergesa memasuki gedung, pertokoan, atau stasiun kereta bawah tanah.

Polisi dan petugas pertahanan sipil sibuk memandu warga untuk segera berlindung. Tepat Jam 14.00, kami kembali mendengar sirene dan mendapat pesan serentak: latihan antiserangan udara “WanAn exercise air raid drill” selesai dan saya boleh melanjutkan aktivitas kembali.

April tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan telah membuat rencana kontingensi untuk evakuasi warga Indonesia jika terjadi serangan China ke Taiwan.

Memiliki rencana evakuasi merupakan hal lumrah dalam praktik hubungan internasional. Namun, Indonesia sebaiknya bekerja lebih keras agar perang di Taiwan dapat dielakkan.

Lalu, apa yang harus dilakukan Indonesia?

Sebagai seorang warga negara Indonesia yang sedang menempuh studi di Taiwan, latihan antiserangan udara ini terasa campur aduk. Taiwan sebenarnya negeri yang sangat aman dan damai, dan di saat yang sama terancam dari serangan Republik Rakyat China (RRC).

Taiwan dan ancaman serangan RRC

Satu windu terakhir, China semakin memperkuat tekanan politik terhadap Taiwan atau Republik China. Pemerintahan yang saat ini dipimpin Presiden Tsai Ing-wen sejak 2016 dari Partai Demokratik Progresif (DPP), dianggap pro-kemerdekaan dan berseberangan dengan klaim RRC yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak.

Klaim ini berulang kali dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan dan menyatakan bahwa RRC belum pernah sekalipun memerintah dan menguasai wilayah Taiwan.

China saat ini semakin meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan. Penerobosan pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan menjadi hal yang terus dilakukan oleh Angkatan Udara China (PLAAF) dengan jumlah yang meningkat.

Bahkan, beberapa kali memecahkan rekor harian. Pada 18 September 2023 lalu misalnya, terdapat 103 pesawat China dari jenis pesawat tempur, pesawat pengintai, dan drone terbang mendekati wilayah Taiwan dalam 24 jam.

Tidak sedikit para pengkaji strategi dan hubungan internasional yang mengkhawatirkan bahwa apa yang terjadi pada Ukraina pada 2014 dan 2022 dapat dialami oleh Taiwan. Ukraine today, Taiwan tomorrow? Hal yang benar-benar tidak kita harapkan terjadi.

Sayangnya, perang yang terjadi saat ini di Palestina, Ukraina, dan beberapa tempat lain memiliki kesamaan: perang tak dapat diprediksi dan dapat membawa dampak ikutan yang merugikan negara dan keamanan global.

Arti penting Taiwan bagi Indonesia

Taiwan dan Indonesia berada dalam lokasi yang relatif berdekatan. Jakarta ke Taipei hanyalah berjarak lima jam penerbangan langsung, sebagaimana penerbangan langsung Jakarta-Jayapura.

Secara geografis, jarak Taiwan berdekatan dengan Kalimantan dan Sulawesi bagian utara. Hubungan Indonesia dengan Taiwan juga telah berlangsung lebih dari setengah abad, sejak pembukaan rintisan kantor perwakilan kamar dagang dan imigrasi Indonesia pada 1970-an.

Hubungan erat ini telah menjadi hubungan yang saling bermanfaat antara Indonesia dan Taiwan. Oleh sebab itu, peningkatan ketegangan dan penggunaan cara militer dalam mengubah situasi damai dalam penyelesaian isu China dan Taiwan akan berpengaruh negatif terhadap Indonesia.

Berdasarkan data dari Imigrasi Taiwan, saat ini Taiwan merupakan rumah kedua bagi 270.032 diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai kota dan pulau dengan beragam profesi.

Sebagian besar adalah pekerja migran Indonesia (PMI) yang berjasa mengirimkan remitansi setiap tahun.

Pada 2022, lebih kurang Rp 23 triliun (1,4 miliar dollar AS) mengalir ke Indonesia dengan kecenderungan meningkat setiap tahun.

Angka yang fantastis ini menjadikan PMI di Taiwan sebagai ketiga terbesar pengirim remitansi setelah PMI di Arab Saudi dan Malaysia. Mereka juga adalah pahlawan tanpa tanda jasa, terutama bagi perekonomian Indonesia.

Selain itu, lebih dari 16.000 orang merupakan pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar di kampus-kampus terbaik Taiwan dan menerima beasiswa dari Indonesia, Taiwan, atau dari kampus tempat belajar.

Indonesia merupakan terbesar kedua dalam asal negara pelajar/mahasiswa asing di Taiwan, dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya.

Para diaspora merupakan aset penting bangsa Indonesia karena kontribusi ekonomi dari remitansi yang dikirimkan ke Tanah Air serta ilmu pengetahuan yang kelak dibawa pulang setelah selesai studi.

Taiwan sedang memprioritaskan untuk membangun hubungan yang lebih kuat ke negara-negara di bagian selatan seperti Indonesia melalui kebijakan “New Southbound”.

Selain pendidikan, budaya, dan ketenagakerjaan sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, Indonesia telah lama mendapatkan manfaat dari hubungan dengan Taiwan seperti sektor perindustrian, pertanian, perdagangan, dan investasi.

Pada 30-31 Oktober 2023 lalu, Wakil Menteri Ekonomi Taiwan hadir di Bogor, Jawa Barat, dalam acara the 6th Indonesia-Taiwan Industrial Collaboration Forum (ITICF) yang menghadirkan 220 pemilik perusahaan, pejabat Indonesia, dan akademisi.

Melalui forum ini, Taiwan berkomitmen untuk memperluas hubungan bilateral dalam ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia.

Contoh sederhana, buah Jambu Kristal yang warga Indonesia gemari adalah salah satu simbol manfaat hubungan Indonesia dan Taiwan yang diperkenalkan oleh misi teknik pertanian Taiwan pada 2001. Jambu Kristal memang merupakan salah satu buah yang dianggap buah nasional Taiwan.

Tidak dapat dibayangkan apabila Indonesia harus mengevakuasi warganya dari Taiwan apabila China menginvasi Taiwan.

Sebanyak 270.000 WNI yang harus dievakuasi akan menjadikan rencana evakuasi sebagai hal yang sangat kompleks, berbiaya mahal, dan membahayakan keselamatan WNI.

Bercermin dari evakuasi WNI dari Gaza Palestina, Ukraina, dan Sudan, evakuasi di tengah kemungkinan salah sasaran rudal dan desingan peluru menambah kerumitan tersendiri. Keselamatan jiwa WNI semakin dipertaruhkan dalam proses evakuasi itu.

Indonesia berpotensi kehilangan nilai ekonomi yang sangat besar berjumlah Rp 20 triliun dari remitansi, dan Rp 134 triliun dari expor berbagai komoditas ke Taiwan setiap tahun.

Selain itu, tersendatnya para calon ilmuwan Indonesia yang sedang belajar di Taiwan, gangguan rantai pasok semi konduktor yang dibutuhkan oleh industri elektronik dan otomotif, meningkatnya harga bahan bakar minyak dan pangan, berpotensi terjadi apabila konflik militer mengemuka.

Indonesia, sebagai negara pemimpin di kawasan Asia Tenggara dan salah satu pendiri ASEAN, seyogyanya memainkan peran utama untuk mencegah terjadinya invasi China terhadap Taiwan.

Indonesia perlu terus secara proaktif menggalang dukungan dari negara-negara ASEAN lain untuk mendesak China tidak menggunakan cara militer dalam menangani isu Taiwan.

Presiden dan Menteri Luar Negeri Indonesia, misalnya, dapat menggunakan berbagai kesempatan pertemuan tingkat tinggi atau tingkat menteri untuk menyampaikan perhatian besar dan kekhawatiran Indonesia kepada pemimpin China mengenai krisis apabila terjadi eskalasi militer di Selat Taiwan.

Indonesia sangat mungkin untuk menyatakan suaranya dengan lebih kuat kepada China atau negara lain untuk tidak memanaskan situasi di kawasan Asia Timur, dengan tetap mengedepankan politik luar negeri yang tidak memihak.

Indonesia perlu terus mengingat, bahwa amanah Bung Hatta untuk mengedepankan politik luar negeri yang bebas tanpa berpihak kepada salah satu blok, tidak terpisahkan dengan kata aktif untuk memajukan perdamaian dunia.

Saat ini, tidak jauh dari Indonesia, terdapat kawasan yang riskan terjadi perang yang aktornya adalah negara-negara sahabat Indonesia.

Indonesia sangat berkepentingan agar China dan Taiwan menggunakan cara damai untuk menyelesaikan persoalannya karena berbagai kepentingan dan ketergantungan yang kompleks antar negara di kawasan.

Indonesia, sudah sewajarnya bukan hanya aktif, tetapi proaktif untuk mendamaikan hubungan antar selat Taiwan.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/17/14463281/kepentingan-besar-indonesia-untuk-perdamaian-di-selat-taiwan

Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke