Menurut Anies, Jokowi seharusnya membahas hal tersebut di awal masa pemerintahannya.
"Itu seharusnya sudah menjadi perhatian sejak dulu dari kemarin-kemarin. Ini kan sudah tahun 2024," kata Anies saat ditemui di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/1/2024).
Anies mengatakan, lulusan S2 dan S3 di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam.
Sebab itu, ia berjanji akan memperhatikan pendidikan di Indonesia sebagai komitmen pembangunan manusia.
"Bukan membangun penopang manusia saja. Kota itu disebut hidup dan mati itu bukan karena ada gedung ataupun tidak ada gedung, walaupun gedungnya penuh, jalannya baik, kalau enggak ada orangnya yang disebut juga kota mati," tutur dia.
Sebelumnya, Jokowi merasa terkejut lantaran rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif masih rendah.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat acara Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (15/1/2024).
"Saya kaget juga kemarin dapat angka (rasio) ini, saya kaget Indonesia itu di angka 0,45 persen, negara tetangga kita Vietnam, Malaysia sudah di angka 2,43 persen, negara maju 9,8 persen," kata Jokowi saat memberikan sambutan, Senin.
Jokowi menilai, perbandingan angka persentase dengan negara tetangga tersebut terpaut sangat jauh. Dia berencana menggelar rapat untuk mengejar ketertinggalan itu dalam waktu dekat.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/16/13062641/jokowi-kaget-jumlah-lulusan-pascasarjana-rendah-anies-harusnya-diperhatikan