Salin Artikel

Gagasan Rudal Hipersonik dari Ganjar dan Potensi Perlombaan Senjata Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tentang perlunya memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis seperti rudal hipersonik dinilai mesti mempertimbangkan potensi munculnya perlombaan senjata (arms race) di regional.

"Akuisisi rudal ini dapat memicu potensi instabilitas kawasan hingga perlombaan senjata," kata pengamat pertahanan dan militer sekaligus Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Universitas Paramadina Anton Aliabbas, saat dihubungi pada Senin (8/1/2024).

Saat ini kondisi keamanan kawasan Asia tengah menghangat akibat perselisihan antara China dan Amerika Serikat.

Selain sengketa tentang kawasan Laut China Selatan, upaya China buat kembali menyatukan Taiwan mendapat penentangan dari AS. Sebab hubungan bilateral Taiwan dan AS selama ini sangat erat.

Selain itu, kepemilikan senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara juga dianggap membuat stabilitas kawasan Asia Timur mudah menghangat. Di sisi lain, Jepang dan Korea Selatan merupakan sekutu dari AS.

Australia juga disebut tengah mengembangkan rudal hipersonik bersama Amerika Serikat. Bahkan Australia, AS, dan Inggris sudah mengikat pakta keamanan trilateral berjuluk AUKUS sejak 15 September 2021.

Menurut Anton, pemerintah mesti mempunyai panduan pengembangan postur pertahanan supaya pembangunan fokus dan terarah, serta tak mudah terganggu dengan keinginan mendadak.

"Karena itu keberadaan Buku Putih Pertahanan yang merupakan dokumen resmi menjelaskan kebijakan pertahanan termasuk rencana pembangunan kekuatan pertahanan menjadi esensial," ucap Anton.

Pemerintah, kata Anton, mesti menyelesaikan perumusan buku putih itu sesuai amanat UU. Selain itu pemerintah diharap mesti melakukan pendekatan diplomasi kepada negara-negara tetangga buat meyakinkan mereka rudal hipersonik itu bukan buat mengancam, jika memang ingin mewujudkan harapan itu.

"Buku Putih ini setidaknya dapat ditujukan untuk membangun kepercayaan, baik publik domestik maupun internasional, bahwa akusisi hipersonik tidak dalam konteks pengembangan strategi ofensif," papar Anton.

Rudal hipersonik sempat disinggung oleh calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat ketiga Pilpres 2024, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menurut Ganjar, Indonesia di masa mendatang perlu melakukan penataan gelar pasukan karena Ibu Kota Nusantara (IKN) jadi pusat baru untuk mengantisipasi konflik global.

Selain itu, kata Ganjar, Indonesia perlu mempunyai senjata taktis seperti misil hipersonik buat mengantisipasi peperangan jika pecah konflik terbuka antara China dan Amerika Serikat.

"Untuk itulah dengan teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata otonomi itu bisa dilakukan kalau anggaran Kemenhan, satu atau dua persen dari PDB," kata Ganjar.

Saat ini TNI memang memiliki senjata berupa misil berbagai jenis yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Namun, TNI belum mempunyai persenjataan rudal hipersonik.

Di sisi lain, rudal hipersonik adalah salah satu senjata strategis selain misil balistik yang diriset cukup lama dan menelan biaya tinggi dalam pembuatannya.

Rudal hipersonik dirancang mampu menjelajah sampai 5 kali kecepatan suara dan menempuh jarak jauh, bisa mengubah arah buat menghindari sistem misil penangkal, lalu menghantam sasaran yang sudah ditentukan dengan tepat.

Senjata itu bisa diluncurkan dari darat, kapal perang permukaan, dan pesawat pengebom atau jet tempur.

Saat ini hanya segelintir negara yang mempunyai rudal hipersonik. Mereka adalah China (YJ-21 dan DZ-ZF), India (BrahMos-II, Shaurya), Iran (Fattah-1), Rusia (Avangard,
Kh-47M2 Kinzhal, 3M22 Zircon, R-37), dan Amerika Serikat (Boeing X-51 Waverider, Long-Range Hypersonic Weapon, dan OpFires).

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/09/05300021/gagasan-rudal-hipersonik-dari-ganjar-dan-potensi-perlombaan-senjata-baru

Terkini Lainnya

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke