Menurut Habiburokhman, Prabowo kerap blusukan, sejak masih aktif sebagai anggota TNI.
"Sejak masih aktif sebagai anggota TNI, ketika memimpin partai, dan hingga sekarang sudah menjadi Menteri Pertahanan pun, Prabowo sering sekali bertemu dengan masyarakat di level akar rumput," kata Habiburokhman kepada Kompas.com, Senin (1/1/2024).
Dalam kesempatan itu, Habiburokhman juga mengatakan tak ada rekayasa saat Prabowo blusukan di Cilincing.
Menurutnya, banyak orang yang sedang mencari-cari kesalahan Prabowo sehingga kerap nyinyir. Termasuk menganggap blusukan Prabowo adalah "setting-an"
Habiburokhman mengatakan, Prabowo sedang mengalami serangan karena sedang di atas angin. Ia mengibaratkan dengan pepatah "semakin tinggi pohon, semakin besar anginnya".
Dalam hal ini, kata dia, semakin tinggi elektabilitas Prabowo-Gibran, semakin banyak hoaks dan fitnah dari kompetitor.
"Nyinyiran dan fitnah datangnya pasti dari kompetitor, kalau rakyat disuruh sangat mengapresiasi kegiatan Pak Prabowo tersebut," tuturnya.
"Segala bentuk hoaks dan fitnah kepada Pak Prabowo justru akan mendatangkan simpati publik kepada beliau," imbuh Habiburokhman.
Menurut rilis pers yang diterima Kompas.com,, pada saat itu, Prabowo melakukan dialog dengan sejumlah warga dan bertanya seputar masalah yang terjadi di lingkungan tersebut.
Salah seorang warga setempat Adi (40) menyampaikan kepada Prabowo bahwa problem utama di kampung tempatnya tinggal adalah akses untuk memperoleh air bersih dan pasangnya air laut.
"Kalau hujan, naik?" tanya Prabowo, menurut rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (31/12/2023).
"Naik, pak. Kalau di sini keluhannya (kesulitan) air (bersih)," jawab Adi.
Setelah mendengar permasalahan di Kampung Sawah dari warga, capres nomor urut 2 itu berjanji akan membantu memecahkan masalah tersebut.
Selain Adi, warga Kampung Sawah, Nining, turut mengaku senang dapat berinteraksi dengan Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/01/12003621/tkn-prabowo-sering-bertemu-masyarakat-akar-rumput