KOMPAS.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meraih 106 penghargaan jelang tiga tahun kepemimpinannya di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Penghargaan itu terdiri atas 26 penghargaan personal, 76 penghargaan nasional, dan 4 penghargaan internasional.
Berbagai terobosan dalam bidang pelayanan publik telah dilakukan Eri sejak dilantik pada 26 Februari 2021. Salah satunya adalah pemanfaatan Balai RW di Surabaya sebagai ujung tombak pelayanan warga.
“Semua pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dilakukan bukan demi mendapat penghargaan, melainkan agar (kami) memberikan (pelayanan) terbaik untuk warga Kota Surabaya,” kata Eri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/12/2023).
Menurut Eri, salah satu penghargaan fenomenal yang didapat adalah ASEAN Environmentally Sustainable City (ESC) untuk kategori Udara Terbersih Kota Besar. Sebab, Pemkot Surabaya baru pertama kali mendapatkan penghargaan tersebut.
Adapun penghargaan internasional itu diterima langsung oleh Wali Kota Eri pada acara bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta.
Eri menceritakan, terdapat beberapa kategori yang dinilai dalam penghargaan itu, yaitu clean air, clean land, dan clean water. Kota Surabaya sendiri mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air di seluruh Asia Tenggara.
“Jadi, Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi dan polusi. Itulah yang kami lakukan di Surabaya sehingga bisa mendapatkan penghargaan yang baru pertama kali diraih oleh kota ini,” tutur Eri.
Penghargaan internasional lain yang juga diraih pada masa kepemimpinan Eri adalah Sertifikat Komitmen Kota Layak Anak (KLA) Dunia dari Unicef.
Sertifikat itu menjadi penguat bagi Surabaya untuk menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI), yakni forum dunia yang berfokus pada pengembangan kota layak anak. Adapun Surabaya menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang dinilai layak menjadi KLA Dunia.
Menurut Eri, dukungan dari Unicef bukan tanpa alasan. Surabaya telah lebih dulu meraih penghargaan KLA Kategori Utama yang merupakan kategori tertinggi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
“Atas keberhasilan itu, Surabaya dinilai layak serta sejajar dengan kota-kota besar dunia dalam memberikan kenyamanan, keamanan, dan pemenuhan hak kepada anak,” kata dia.
Sementara, penghargaan nasional membanggakan yang diraih Pemkot Surabaya adalah Manggala Karya Kencana (MKK) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penghargaan itu tak hanya diberikan kepada Wali Kota Eri, tetapi juga kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesehatan Kerluarga (TP-PKK) Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.
Eri menjelaskan, Surabaya dinilai sukses menjaga serta meningkatkan ketahanan keluarga, mulai dari menurunkan angka kasus stunting dan kemiskinan hingga pendampingan kepada keluarga.
Eri bercerita, keberhasilan itu diperoleh berkat usaha yang dilakukan jajaran Pemkot Surabaya dan TP-PKK Surabaya untuk mengubah cara berpikir warga Surabaya.
“Surabaya bisa menurunkan angka stunting dan kemiskinan karena warganya yang guyub dan saling membantu," tegas Eri.
Dengan kolaborasi seluruh pihak serta keberadaan Kampung Madani dan Kampung Pancasila, Eri optimistis bahwa persoalan stunting, gizi buruk, kemiskinan, serta kematian ibu dan anak dapat diatasi.
“Semua penghargaan tersebut (dipersembahkan) untuk seluruh warga Kota Surabaya, termasuk media yang telah mengomunikasikan berbagai program kami. Kalau kita bersama-sama membangun kota ini, saya yakin, Surabaya akan menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” imbuh Eri.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/22/16150071/menjelang-3-tahun-pimpin-surabaya-wali-kota-eri-cahyadi-raih-106-penghargaan