Salin Artikel

Lantunan Shalawat Sambut Kedatangan Ganjar, Siti Atikoh dan Alam Ganjar di Ponpes Nurul Huda Bekasi

Ganjar tidak datang seorang diri. Ia didampingi oleh istrinya, Siti Atikoh dan putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Pantauan Kompas.com pukul 20.55 WIB, Ganjar duduk di atas panggung bersama para ulama dan pengasuh Ponpes. Turut mendampingi pula di atas panggung, Ketua DPD PDI-P Jawa Barat, Ono Surono.

Tak lama kemudian, menyusul Alam Ganjar dan Siti Atikoh. Tetapi, keduanya duduk di bawah panggung membaur bersama para santri ponpes.

Atikoh terlihat duduk di tengah-tengah para santri perempuan. Sedangkan Alam Ganjar duduk di antara santri laki-laki.

Terdengar, sayup-sayup shalawat mengiringi kehadiran Ganjar, Siti Atikoh, dan Alam.

Acara ini bertajuk "Sholawat Kebangsaan bersama Ganjar Pranowo bersama Ulama dan Tokoh Agama se-Kabupaten Bekasi".

Kemudian, acara dimulai dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan sambutan dari pengurus Ponpes.

Ganjar juga direncanakan memberikan sambutan pada acara ini.

Catatan Kompas.com, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjanjikan kesejahteraan para ulama dengan memerhatikan ponpes jika terpilih pada 2024.

Hal tersebut diutarakan cawapres Mahfud MD saat berpidato di hadapan para ulama dan pimpinan ponpes seluruh Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), di INews Tower, Jakarta Pusat pada 5 Desember 2023.

"Karena pesantren sudah ikut berperan di dalam membangun negara dan mempertahankannya," ujarnya.

Selain itu, Mahfud juga mengungkapkan kekagumannya pada sosok Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Oleh sebab itu, kita akan berikan perhatian kepada pesantren-pesantren ini sesuai dengan anggaran yang ada," kata Mahfud berjanji.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/14/21450831/lantunan-shalawat-sambut-kedatangan-ganjar-siti-atikoh-dan-alam-ganjar-di

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke