Salin Artikel

Bekerja untuk Berkarya

TUNTUTAN perubahan saat ini menjadi sebuah keharusan. Berbagai tantangan perubahan merupakan sebuah fenomena yang terjadi hampir di semua lini kehidupan. Kita melihat dunia saat ini seakan bergerak dengan cepat menghadapi tantangan yang berubah cepat dengan bentuk yang beragam.

Tiga tahun lalu, tantangan pandemi Covid-19 telah menghantam dunia serta menimbulkan banyak kekacauan, mulai dari sisi kesehatan hingga berdampak pada sosial, ekonomi, dan politik. Namun, kita beruntung telah berhasil melalui masa tersebut dengan lancar meskipun dengan berbagai permasalahan, konsekuensi, serta risiko.

Saat tantangan perubahan telah berkembang pesat, dinamika persaingan menjadi tantangan baru dalam kehidupan berbangsa. Kita melihat bagaimana saat ini bangsa kita berlomba-lomba untuk mengepakan sayapnya menuju kekuatan kemandirian dan keunggulan dalam berbagai bidang. Semua itu bertujuan tidak hanya untuk menyejahterakan masyarakatnya, tetapi juga memperlihatkan eksistensi dan meninggalkan legasi di dunia.

Produktif

Tantangan produktivitas saat ini menjadi pekerjaan rumah dalam membangun bangsa. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker), produktivitas tenaga kerja Indonesia meningkat dalam lima tahun terakhir.

Kemenaker mengukur produktivitas tenaga kerja sebagai rasio antara produk barang atau jasa dengan tenaga kerja yang digunakan, baik individu maupun kelompok, dalam satuan waktu tertentu. Rasio ini mencerminkan besaran kontribusi tenaga kerja dalam kegiatan ekonomi.
Kemenaker juga menghitung produktivitas tenaga kerja nasional dengan rumus jumlah produk domestik bruto (PDB) dibagi jumlah penduduk yang bekerja.

Saat ini, kita melihat bahwa pengertian produktivitas telah berkembang luas, tidak sekedar pada hitungan tenaga kerja dan hasil produksi barang dan jasa. Pengertian produktivitas saat ini juga menuntut kreativitas dan inovasi yang memegang peranan penting dalam menghasilkan terobosan-terobosan baru dalam berbagai bidang. Semua ini membutuhkan pemikiran dan ide cemerlang karena semua itu merupakan karya yang harus diciptakan.

Kreativitas dan inovasi merupakan tuntutan dalam berkarya saat ini. Dengan kedua unsur ini, berbagai terobosan yang menjadi solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan di masa depan dihasilkan. Sebuah karya akan lebih memberikan dampak positif dan manfaat bila dihasilkan di oleh pengguna atau mereka yang berhubungan langsung.

Setiap tantangan perubahan memerlukan karya nyata yang akan menjadi bagian dari solusi dengan pendekatan di masa depan. Kita tidak bisa hanya melihat permasalahan masa depan berdasarkan pendekatan dan solusi masa lalu. Untuk itu, dalam bekerja, kita memerlukan pendekatan kekinian dengan tuntutan kontribusi yang lebih besar untuk masalah masa depan. Hal ini memerlukan kreativitas serta inovasi.

Tantangan demografi

Jumlah penduduk Indonesia saat ini berada di angka 278 juta jiwa dan sedang mendapatkan berkah yang sangat besar, yaitu bonus demografi di mana populasi umur muda terbesar. Tentunya, berkah ini memiliki jangka waktu tertentu dan tidak akan berlangsung lama.

Kenyataannya, salah satu hal yang menjadi tantangan saat ini adalah bidang pendidikan yang memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mampu bersaing dengan segala perubahan dan tantangan yang terjadi di dunia.

Tentunya, dibutuhkan sebuah lompatan besar dalam menghasilkan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan cerdas dalam segala bidang. Sebab, semangat generasi muda dapat membawa pembaruan pada dunia yang akan memberikan dampak positif, seperti sains teknologi, pertanian, seni budaya, dan berbagai produk yang dapat membawa perubahan lebih baik serta dapat dimanfaatkan oleh bangsa ini.

Hal lain yang tak kalah penting adalah kita harus belajar untuk mengutamakan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam. Eksploitasi yang berlebihan dari kekayaan sumber daya alam, meskipun berlimpah, pasti akan membawa dampak negatif dan habis suatu saat nanti.

Untuk itu, saat ini, kita tidak lagi dapat mengandalkan hanya dari kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, tetapi lebih jauh pada pengelolaan dan eksplorasi potensi lainnya.

Saat ini, pengembangan sumber daya manusia menjadi kebutuhan yang akan mendorong kemajuan suatu bangsa. Hal ini terkait dengan tantangan disrupsi yang terjadi. Pasalnya, permasalahan terkait persaingan sumber daya manusia tidak hanya pada sesama manusia, tetapi juga pada kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Pada awalnya, kecerdasan buatan bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi, perkembangannya telah menjadikan manusia malas dan tidak bekerja dengan maksimal.

Harapan kita pada generasi muda atas bonus demografi ini adalah produktivitas yang tinggi serta meningkatnya kontribusi dalam berbagai pembangunan di semua bidang. Kita tidak ingin mereka sekadar menjadi populasi, konsumen, serta target pasar dari produsen yang berasal dari luar. Dari mereka, segala kontribusi inovasi dan kreativitas diharapkan menjadi tumpuan dalam membangun bangsa dengan karya nyata.

Berkarya

Salah satu tugas terberat pemerintah mempersiapkan sumber daya manusia yang produktif, berkualitas, dan berdaya saing dalam menghadapi era di mana persaingan utamanya tidak hanya dengan sesama, tetapi juga dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang dapat menggantikan pekerjaan manusia.

Kelompok usia produktif harus dibekali dengan pendidikan dan keterampilan yang berdaya saing untuk dapat dikembangkan menjadi potensi diri, baik sebagai tenaga kerja maupun wirausaha.

Dalam pergeseran dunia kerja saat ini, telah berkembang banyak pekerjaan dan pola baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pekerjaan terkait teknologi dan kreativitas seperti pembuat konten media sosial telah berkembang dan menjadi profesi yang cukup menjanjikan.

Begitu juga dengan pekerjaan kreatif lainnya yang membutuhkan keterampilan khusus, seperti keahlian bidang teknologi yang cepat berkembang dan dinamis.

Perkembangan teknologi informasi telah membantu dan menciptakan berbagai pekerjaan yang baru bermunculan dan sangat dibutuhkan saat ini oleh berbagai kalangan. Untuk itu, dibutuhkan adaptasi terhadap perubahan yang harus direspons cepat oleh berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat sendiri.

Teknologi informasi juga telah mengubah cara kerja lama yang usang dengan keterbatasan ruang dan waktu menjadi lebih fleksibel. Banyak pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa terikat ruang dan waktu, bahkan banyak pekerjaan baru yang bermunculan dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Dinamika itu menjadikan pengertian bekerja juga berkembang menjadi suatu kegiatan produktif yang tidak selalu terlihat. Hal ini karena bekerja dapat dalam keadaan senyap tanpa diketahui orang, seperti pekerjaan yang menggunakan teknologi informasi yang bisa dikerjakan di mana saja dan kapan saja dengan hanya mengandalkan perangkat jaringan.

Teknologi informasi yang semakin berkembang harus dimanfaatkan sesuai dengan berbagai pekerjaan yang ada dan mengembangkan peluang ke depan. Melihat potensi yang ada dengan menyinergikan pemanfaatan teknologi adalah suatu keharusan.

Misalnya, pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pertanian untuk menjawab permasalahan jumlah petani muda yang semakin berkurang. Dengan mengajarkan pertanian modern yang menggunakan teknologi informasi kepada generasi muda, diharapkan citra petani sebagai pekerjaan yang termarjinalkan dapat hilang dan memancing mereka untuk bekerja menjadi petani milenial modern.

Dengan demikian, harapan bonus demografi yang dapat dipersiapkan dengan baik akan dapat meningkatkan angkatan kerja berkualitas dan berdaya saing tinggi. Tidak terbatas pada pekerjaan baru, tetapi juga pekerjaan kreatif dengan konsep kekinian yang lebih baik, cepat, dan mudah.

Untuk itu, konsep bekerja untuk berkarya akan semakin luas ke depannya. Dengan memanfaatkan perkembangan dan kemudahan yang sudah dimiliki, maka kita melihat bahwa kebutuhan masa depan akan dapat terpenuhi sehingga memberikan kontribusi untuk membangun bangsa.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/11/17224681/bekerja-untuk-berkarya

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke