Salin Artikel

Prabowo-Gibran Dinilai Masih Sulit untuk Menang Satu Putaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Adi Prayitno menilai, pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih belum mampu memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.

Sekalipun, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada Desember 2023, pasangan ini unggul dibandingkan dua paslon lainnya

Adapun dalam jajak pendapat Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 39,3 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin hanya 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud 15,3 persen.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) itu mengungkapkan, untuk menang telak satu putaran, Prabowo-Gibran harus meraup suara sekitar 12 persen lagi dalam kurun waktu dua bulan sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Namun, memperoleh suara 12 persen dalam kurun waktu dua bulan bukan hal yang mudah.

"Kalau melihat survei Kompas sulit membayangkan satu putaran. Satu putaran itu enggak gampang, artinya ada sekitar 11-12 persen lagi yang dibutuhkan kubu nomor dua untuk mengamankan (suara menjadi) 50 persen plus sekian, 50 persen plus satu gitu, ya," ucap Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/12/2023).

Adi mengungkapkan, sulitnya memperoleh suara belasan persen bisa dilihat dari perolehan suara dua pasangan calon lainnya.

Hingga kampanye dimulai sejak 28 November 2023, keduanya hanya memperoleh belasan persen, yaitu masing-masing 16,7 persen dan 15,3 persen.

"Oleh karena itu, kalau 12 persen ini bisa dicapai oleh Prabowo - Gibran dalam kurun waktu dua bulan, luar biasa," ucap Adi.

Di sisi lain, memenangkan satu putaran bukan hanya memperoleh 50 persen lebih suara secara nasional. Untuk memenangkan satu putaran, kata Adi, suara pasangan Prabowo - Gibran harus merata di separuh provinsi di Indonesia.

Misalnya jika Indonesia memiliki 38 provinsi, maka Prabowo - Gibran harus mendapatkan 20 persen suara minimal di 16 provinsi.

"Kalau itu yang terjadi, maka akan menang satu putaran. Itu yang saya sebut rumit, pertama, ngejar 12 persen untuk menggaet 50 persen plus satu, yang kedua suaranya harus minimal 20 persen, di separuh jumlah provinsi nasional," jelas Adi.

"Ini dengan asumsi Ganjar dan Anies suaranya enggak naik, Ganjar dan Anies suaranya stagnan dan akan turun," imbuhnya.

Adapun survei Litbang Kompas melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/11/11545081/prabowo-gibran-dinilai-masih-sulit-untuk-menang-satu-putaran

Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke