Salin Artikel

Jokowi "Groundbreaking" Kawasan Industri Pupuk Fakfak, Investasinya Rp 30 T

Presiden menyambut baik pembangunan kawasan tersebut agar kawasan timur Indonesia memiliki industri pupuk sendiri.

“Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali,” ujar Jokowi dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis.

Presiden pun menjelaskan mengapa pembangunan kawasan industri pupuk tersebut dilakukan di Kabupaten Fakfak.

Sebab, titik lokasinya dekat dengan sumber suplai gas dan ke depannya dapat mendukung rencana besar pembangunan lumbung pangan di Papua.

“Kalau itu dimulai tidak di-back up oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sudah sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan tanah Papua semakin makmur dan sejahtera,” kata dia.

“Kemudian juga sebagian bisa diekspor karena lebih dekat ke Australia, karena Australia juga impor sebagian dari kita dan sebagian dari negara lain,” ucap Jokowi.

Oleh sebab itu, Kepala Negara mendorong agar pembangunan konstruksi kawasan tersebut segera dilaksanakan dan dapat diselesaikan pada tahun 2038.

“Memang ini proyek yang sangat besar, dengan investasi kurang lebih Rp 30-an triliun ,” ucap Presiden.

Ia juga berharap agar pabrik pupuk tersebut dapat memiliki kapasitas produksi hingga 1,15 juta ton pupuk urea dan 825.000 ton amonia setiap tahunnya.

“Nanti tentu saja akan ada pengembangan lebih besar lagi,” kata Jokowi. 

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, dan Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/24/05563471/jokowi-groundbreaking-kawasan-industri-pupuk-fakfak-investasinya-rp-30-t

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke