JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Pantauan Kompas.com, Djan tiba sekitar pukul 13.17 WIB dan langsung masuk ke Istana melalui pintu belakang.
Djan yang memakai batik lengan panjang berwarna cokelat didampingi oleh seorang perempuan dan dua orang laki-laki.
Sekitar satu jam lebih kemudian, yakni pukul 14.35 WIB, Djan keluar dari Istana.
Saat disapa wartawan, Djan menyatakan enggan memberikan keterangan pers.
Sebab dirinya hanya mengantar surat undangan kepada Presiden Jokowi.
"Saya hanya mengantar surat undangan pernikahan anak," kata Djan.
Wartawan kemudian menanyakan soal keterlibatan dirinya di tim pemenangan pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Diketahui, PPP merupakan salah satu parpol pengusung Ganjar-Mahfud.
Namun, Djan menegaskan tidak ingin membahas politik terlebih dulu.
"Saya sedang tidak mau bicara politik dulu ya," katanya.
Djan Faridz dilantik Presiden Jokowi sebagai anggota Wantimpres pada 17 Juli 2023 lalu.
Djan Faridz juga merupakan politisi senior PPP.
Pria kelahiran 5 Agustus 1950 itu sebelumnya merupakan seorang pengusaha. Tahun 1996, dia mendirikan PT Dizamatra Powerindo, sebuah kontraktor swasta yang pernah digunakan Pertamina.
Sukses di bidang bisnis, Djan Faridz aktif di organisasi. Dia pernah menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Tahun 2004, Djan Faridz juga menjadi anggota Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pada 2009, ia dipercaya sebagai Bendahara NU cabang Jakarta.
Tahun 2009 pula, Djan Faridz terpilih sebagai wakil DKI Jakarta di Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Kala itu, ia berhasil mengumpulkan 200.000 suara dukungan.
Karier Djan Faridz pun berlanjut ke lembaga eksekutif. Pada Oktober 2011, dia terpilih sebagai Menteri Perumahan Rakyat.
Jabatan kursi menteri Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu ia emban hingga tahun 2014.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/21/15493221/politisi-senior-ppp-djan-faridz-temui-jokowi-di-istana