Salin Artikel

Profil Partai Gerindra: Kelahiran, Sepak Terjang, dan Kepemimpinan Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra merupakan satu dari 18 partai politik (parpol) nasional peserta Pemilu 2024. Tiga kali sudah Gerindra mengikuti kontestasi pemilu.

Gerindra tak bisa dilepaskan dari sosok Prabowo Subianto yang kini mencalonkan diri sebagai presiden Pemilu 2024. Berikut profil Partai Gerindra.

Sejarah Partai Gerindra

Awal kelahiran Gerindra bermula dari keprihatinan politikus Fadli Zon dan pengusaha yang juga adik dari Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Mengutip laman resmi Gerindra, keduanya prihatin terhadap kondisi politik Indonesia yang mereka anggap jauh dari nilai-nilai demokrasi.

Berangkat dari situ, muncul gagasan untuk mendirikan partai. Ide ini lantas dibahas Hashim bersama orang-orang di lingkaran Prabowo. Kala itu, Prabowo masih menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.

Singkat cerita, pada Desember 2007, berkumpul sejumlah tokoh untuk membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk. Tokoh yang hadir di antaranya Fadli Zon, Ahmad Muzani, M Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto, dan Suhardi.

Mereka berkumpul di markas Institute for Policy Studies (IPS) di Bendungan Hilir, Jakarta. IPS merupakan lembaga kajian publik yang kala itu dipimpin oleh Fadli Zon.

Pembentukan Partai Gerindra terbilang singkat, sebab dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye Pemilu 2009, yakni 6 Februari 2008.

Dalam deklarasi itu, termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur, serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Sebelum lahir nama Gerindra, sempat muncul usulan nama “Partai Indonesia Raya”. Nama itu sebenarnya dinilai tepat, hanya saja pernah digunakan pada masa lalu oleh PIR (Partai Indonesia Raya) dan Parindra.

Nama Gerakan Indonesia Raya atau disingkat Gerindra lantas dicetuskan oleh Hashim Djojohadikusumo dan langsung disetujui tokoh-tokoh lain. Selain gampang diucapkan, "Gerindra" juga mudah diingat.

Setelah nama, sempat muncul kebingungan untuk menentukan lambang partai. Muncul ide untuk menggunakan lambang burung garuda. Namun, lambang ini sudah banyak digunakan partai lain.

Sempat pula tercetus usulan lambang harimau dari survei kecil-kecilan yang diadakan Fadli Zon. Namun, Prabowo memiliki ide lain, yakni kepala burung garuda. Gagasan itu disampaikan oleh Prabowo yang kemudian disetujui oleh pendiri partai yang lain.

Kepala burung garuda yang menghadap ke kanan melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak. Bulu di leher berjumlah 17, jengger dan jambul 8 buah, bulu telinga 4 buah, dan bingkai gambar segi lima yang seluruhnya mengandung arti hari kemerdekaan, 17-8-1945.

Kepemimpinan

Pada awal kelahirannya, jabatan Ketua Umum Gerindra diemban oleh Suhardi, seorang berlatar belakang akademisi. Sebelum terjun ke politik, Suhardi pernah menjadi Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama 2000-2001.

Suhardi mulai masuk ke lingkungan birokrasi pada 2001 dengan menempati jabatan sebagai Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan dan Perkebunan atau kini Kementerian Kehutanan.

Suhardi tutup usia pada 29 Agustus 2014 karena kanker paru-paru. Hingga saat terakhirnya, Suhardi masih menjadi anggota kelompok kerja ahli untuk Dewan Ketahanan Pangan Pusat di Kementerian Pertanian.

Tak sampai sebulan kemudian, kursi ketua umum Gerindra jatuh ke tangan Prabowo. Sebelum menjadi politikus, Prabowo dikenal sebagai pengusaha dan perwira tinggi militer Tanah Air.

Karier militernya dimulai tahun 1976 ketika lulus dari Akademi Militer sebagai TNI Angkatan Darat berpangkat letnan dua. Sejumlah jabatan di militer pernah Prabowo emban, dengan jabatan terakhir sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 1998.

Selain ketua umum Gerindra, Prabowo kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Struktur organisasi

Dikutip dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gerindra memiliki 498.963 anggota. Tercatat, ada 289 orang yang menjadi anggota pengurus Gerindra.

Dari jumlah tersebut, 92 orang atau 31,83 persen di antaranya adalah perempuan. Berikut susunan kepengurusan Gerindra masa jabatan 2019-2024:

Pada Pemilu 2014, perolehan suara Gerindra melonjak tinggi, yakni 14.760.371 atau 11,81 persen suara. Gerindra kala itu berhasil menduduki urutan ke-3 dengan perolehan 73 kursi.

Pada tahun 2014 pula, Gerindra mampu mengusung Prabowo Subianto sebagai capres berpasangan dengan Hatta Rajasa yang kala itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Namun, Prabowo-Hatta yang mengantongi 62.576.444 suara atau 46,85 persen, kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pada Pemilu 2019, perolehan suara Gerindra kembali naik, yakni 17.594.839 suara atau 12,57 persen. Jumlah ini menempatkan Gerindra di urutan kedua partai dengan perolehan suara terbanyak dengan 78 kursi di DPR RI.

Pada tahun yang sama, Gerindra kembali mengusung Prabowo sebagai capres, dipasangkan dengan Sandiaga Uno sebagai cawapres. Namun, Prabowo harus kembali kalah dari Jokowi yang bepasangan dengan Ma'ruf Amin dengan perolehan 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Pemilu 2024

Pada Pemilu 2024, Gerindra tercatat sebagai peserta nomor urut 2. Gerindra mengajukan 580 calon anggota legislatif (caleg) yang tersebar di 84 daerah pemilihan di 38 provinsi.

Dari angka tersebut, ada 370 caleg laki-laki dan 210 caleg perempuan.

Pada pemilu presiden (pilpres) mendatang, Gerindra mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) berpasangan dengan bakal calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.

Gerindra tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, berkoalisi dengan Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda.

Catatan: Artikel ini merupakan bagian tak terpisahkan dari rangkaian profil partai politik yang digarap di bawah topik pilihan Profil Parpol Peserta Pemilu 2024. Semua parpol mendapat kesempatan yang sama untuk kami ulas.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/11/14235621/profil-partai-gerindra-kelahiran-sepak-terjang-dan-kepemimpinan-prabowo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke