Salin Artikel

Mampu Tingkatkan Kepesertaan Baru Jamsostek, PT Pos Indonesia Diganjar Penghargaan BPJS Ketenagakerjaan

KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bersama PT Pos Indonesia (Persero) berhasil memperluas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) kepada pekerja informal di Indonesia.

Hal itu ditandai dengan pencapaian PT Pos Indonesia dalam menjalankan program Racing Contest Join Marketing periode Juni-Agustus 2023

Atas keberhasilan Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin memberikan penghargaan kepada Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris di kantor cabang PT Pos Indonesia di Jakarta, Kamis (26/10/2023)

Haris mengatakan, program Racing Contest Join Marketing merupakan bentuk kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Indonesia dalam meningkatkan kepersertaan pekerja informal dalam BPJS Ketenagakerjaan.

"Hari ini kami melakukan monitoring dan evaluasi terkait program Racing Contest Join Marketing periode kedua khusus untuk  Juni-Agustus 2023," kata Haris dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Dari hasil monitoring dan evaluasi itu telah ditetapkan 10 kantor cabang (KC) Pos Indonesia pemenang dalam Racing Contest Joint Marketing periode kedua. KC itu terpilih berdasarkan data pendaftaran pekerja informal terbanyak dalam BPJS Ketenagakerjaan.

Pemenang peringkat pertama diberikan kepada KC Ketapang dengan total peserta baru sejumlah 2.272 peserta. Atas capiannya ini, KC Ketapang memperoleh hadiah senilai Rp 15 juta.

Adapun, pemenang ketiga diberikan kepada KCU Semarang dengan tota pendaftar sejumlah 2.169 peserta baru bukan penerima upah (BPU) BPJS Ketenagakerjaan. KCU Semarang memperoleh hadiah Rp 8 juta.

Haris mengaku bangga atas peningkatan kinerja yang cukup signifikan dari para KC Pos Indonesia dalam menjangkau masyarakat, khususnya para pekerja BPU.

"Pertama kali kami mulai periode ini di Maret, Mei, dan Juni. Pergerakannya masih belum terlihat karena komunikasi antara rekan-rekan Pos dan BPJS juga belum terjalin dengan baik, sehingga pada periode pertama hasilnya masih jauh dari target," ujar Haris.

Pada kesempatan itu, Zainuddin memberikan apresiasinya kepada seluruh jajaran Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan yang telah berupaya memberi kemudahan akses bagi para peserta untuk mendaftar dan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.

"Periode kedua ini sangat signifikan peningkatannya. Kami terus mendorong agar perkembangan ini terus bertahan dan semakin meningkat di periode selanjutnya," imbuh Zainudin.

Zainudin memastikan pihaknya akan menjangkau pekerja informal, terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Pasalnya, masih banyak pekerja di pelosok desa yang belum mendaftar BPJS Ketenagakerjaan.

"Upaya ini dilakukan seiring dengan kampanye kami, yakni 'Kerja Keras Bebas Cemas' untuk membuat semakin banyak pekerja merasa bebas dari cemas saat melakukan pekerjaannya," kata dia.

"Selain itu, kami sudah jalankan di beberapa tempat. UKM yang kami akuisisi akan kami serahkan ke pihak Pos Indonesia. Dari 850.000 perusahaan yang mendaftar, 70 persennya terdiri dari UKM. Oleh karena itu, ini menjadi pasar baru bagi kami untuk menerapkan program Jamsostek," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/27/20304591/mampu-tingkatkan-kepesertaan-baru-jamsostek-pt-pos-indonesia-diganjar

Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke