Salin Artikel

Gubernur Lemhannas Yakin Jokowi Tahu Batasan soal Penggunaan Data Intelijen

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto angkat bicara terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini.

Jokowi menyebutkan dirinya mengetahui apa yang diinginkan oleh partai-partai politik menjelang Pilpres 2024, berkat data intelijen.

Dalam Undang-Undang Intelijen, sebut Andi, presiden memang sebagai pengguna terakhir atau end user dari data intelijen.

“Saya rasa Presiden Jokowi tahu persis batasan demokratis untuk menggunakan data data intel tersebut,” kata Andi dalam konferensi pers di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (13/9/2023).

Andi menambahkan, data intelijen tidak bisa digunakan untuk operasi politik, terlebih Indonesia sedang mematangkan demokrasi.

“Operasi-operasi intelijen tidak bisa berubah menjadi operasi-operasi politik pada saat sistem demokrasi sedang berusaha kita kuatkan menuju konsolidasi dan kematangan demokrasi,” ucap Andi.

Andi menuturkan, Indonesia bisa belajar dari skandal Watergate di Amerika Serikat.

Skandal Watergate mengungkap persekongkolan politik petinggi-petinggi Negeri Paman Sam demi melanggengkan kekuasaan Presiden Richard Nixon saat itu.

Terbongkarnya skandal ini diawali dari tertangkapnya lima perampok yang mencoba membobol markas Democratic National Committee (DNC) di kompleks Watergate, Washington DC, pada 17 Juni 1972.

Penyelidikan membuktikan bahwa itu bukan perampokan biasa. Namun, melibatkan nama-nama petinggi Gedung Putih, termasuk orang nomor satu di AS saat itu, Presiden Nixon.

Sebelumnya, Jokowi mengaku telah mengetahui apa yang diinginkan oleh partai-partai politik menjelang Pilpres 2024.

Hal itu ia sampaikan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jokowi tidak membeberkan informasi apa yang ia ketahui dari partai-partai politik itu.?

Ia hanya menjelaskan bahwa informasi itu ia dapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya, baik itu Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya presiden karena dia langsung ke saya," ujar Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/18/14102441/gubernur-lemhannas-yakin-jokowi-tahu-batasan-soal-penggunaan-data-intelijen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke