Salin Artikel

Hasil Survei Litbang Kompas 47,9 Persen Pertimbangkan Capres Rekomendasi Jokowi, Hamdi Muluk: Endorsement-nya Belum Eksplisit

Melihat ini, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk menyatakan, kelompok responden ini belum mendapatkan sinyal politik yang jelas dari rekomendasi Jokowi.

Lagipula, ia melanjutkan, Jokowi memang belum menunjukkan secara terang siapa capres yang ia pilih. Kendati dari banyak pemberitaan, Jokowi tampak meng-endorse Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Masalahnya dari sinyal politik Jokowi dia tidak menunjukkan endorsement-nya secara eksplisit dari penyataan dan gerak geriknya ke salah satu kandidat," kata Hamdi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Lebih lanjut, Hamdi menilai bahwa 47,9 persen itu akan cenderung mendukung bakal capres yang melanjutkan program Jokowi.

Ia tidak melihat ada kecenderungan responden dari kelompok ini untuk mendukung Anies Baswedan yang selama ini menggaungkan visi perubahan.

"Tentu tidak mungkin 47,9 persen yang akan memilih berdasarkan ke mana Jokowi mendukung mereka akan berlabuh ke Anies. Tidak mungkin," ucapnya.

Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli - Agustus 2023 menunjukkan 47,9 persen responden masih menggantungkan bakal capres yang direkomendasikan oleh Jokowi.

"Teridentifikasi pula ada sekitar separuh bagian responden (47,9 persen) yang masih mempertimbangkan, menyatakan pikir-pikir, dan menggantungkan putusan pada kualitas sosok calon yang direkomendasikan," tulis Litbang Kompas, Rabu (23/8/2023).

Kendati demikian, survei ini mencatat bahwa proporsi publik yang akan menentukan pilihan capres sesuai rekomendasi Jokowi justru bertambah.

Berdasarkan survei, proporsi responden yang memilih capres sesuai rekomendasi Jokowi perlahan-lahan bertambah sejak Juni 2022 hingga Agustus 2023.

Pada survei edisi Juni 2022, angkanya 14,6 persen. Lalu, perlahan naik ke 15,1 persen pada Oktober 2022. Kemudian, menjadi 15,2 persen pada Januari 2023; serta sebanyak 16,3 persen pada Mei 2023; dan 18,1 persen pada Agustus 2023.

"Saat ini, terbilang 18,1 persen responden yang memastikan bakal memilih sosok ataupun calon presiden yang direkomendasikan oleh Presiden Jokowi," tulis Litbang Kompas.

Sementara itu, hampir sepertiga bagian atau 32,6 persen menyatakan pasti tidak akan memilih siapa pun calon yang direkomendasikan Jokowi.

Mengindikasikan 2 hal

Menurut Litbang Kompas, proporsi pemilih yang mengikuti rekomendasi Jokowi soal pencapresan mengindikasikan dua hal. 

Pertama, hal itu ada kaitannya dengan keinginan masyarakat agar presiden berikutnya melanjutkan program kerja dan pencapaian pemerintahan Jokowi.

"Hasil survei mengungkapkan, siapa pun sosok calon presiden yang bersaing dalam pemilu kali ini, mereka akan lebih banyak mendapat insentif elektoral jika keberlanjutan program kerja kabinet pemerintahan Jokowi menjadi pilihan program kerja," tulis Litbang Kompas.

Kedua, hal itu menandakan semakin kuatnya daya tawar Jokowi yang bakal berpengaruh terhadap potensi elektabilitas masing-masing bakal calon presiden.

Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

Tingkat kepercayaan survei 95 persen, serta margin of error penelitian lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/25/17320641/hasil-survei-litbang-kompas-479-persen-pertimbangkan-capres-rekomendasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke