Namun, ia mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan jemaah haji dan umrah asal Indonesia menjadi korban dalam peristiwa alam tersebut.
"Belum dilaporkan ada korban jemaah kita," kata Nasrullah Jasam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/8/2023).
Menurut Nasrullah, hujan lebat disertai badai tersebut terjadi saat maghrib waktu setempat.
Ia lantas mengakui bahwa fenomena itu sedikit menegangkan, terutamanya untuk jemaah yang berada di kawasan luar Masjidil Haram. Sebab, saat itu banyak pembatas yang terbawa angin sehingga petugas dan jemaah haji menyelamatkan diri.
"Tapi, secara umum tidak mengganggu pelaksanaan ibadah umrah," ujar Nasrullah.
Lebih lanjut, Nasrullah mengatakan, jemaah masih bisa memilih beribadah di lantai II dan lantai III, selain di pelataran Kabah Masjidil Haram.
Kemudian, menurutnya, situasi sudah berangsur normal.
"Tadi saya sudah komunikasi dengan teman-teman di Mekkah, situasi sudah berangsur normal. Beberapa genangan di Mekkah juga sudah surut karena memang hujannya, di samping hujan, ada badai," katanya.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan kekuatan angin sampai mengangkat penghalang berat berbahan plastik.
Dikutip dari Gulf News, video itu juga memperlihatkan tiang listrik roboh diterjang angin dan hujan lebat di Jalan Asfan, Jeddah timur laut.
Laporan sebelumnya juga menggambarkan bagaimana langit Jeddah diselimuti awan debu tebal.
Meski diguyur hujan deras dan angin kencang, jemaah umrah di Masjidil Haram tetap melanjutkan ibadahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/23/21002861/kjri-jeddah-sebut-tak-ada-jemaah-indonesia-jadi-korban-badai-petir-di-mekkah