Menurut dia, tidak ada pemimpin negara-negara dunia yang suka berbohong.
"Pemimpin ini harus menampilkan watak yang jujur, tidak ada pemimpin negara-negara yang kemudian bohong. Pemimpin itu jujur sebagai watak yang paling elementer," kata Hasto dalam pidatonya pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).
Hasto lantas menekankan pentingnya karakter seorang pemimpin.
Bagi PDI-P, karakter pemimpin itu dapat dilihat ketika turun ke masyarakat. Hal ini, jelas Hasto, kerap disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Mengapa Ibu Mega selalu menegaskan, kalau melihat pemimpin itu ketika turun, apakah rakyat antusias, apakah ada rakyat yang secara spontan memberikan dukungan dan kemudian ada suatu euforia melihat pemimpin itu dari bobot, bibit, bebet," tutur dia.
Politikus asal Yogyakarta ini juga menyinggung agar sosok pemimpin mampu merawat kehidupan.
Apalagi, beber Hasto, jumlah rakyat Indonesia ada sekitar 270 juta orang.
"Teman-teman semua, tanggung jawab dengan Kemerdekaan Republik Indonesia ini sangatlah berat," jelasnya.
"Lebih dari 270 juta rakyat Indonesia, yang masa depannya berada di tangan pemimpin, karena itulah pemimpin ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya," ucap Hasto.
Sebagai informasi, dalam upacara ini turut dihadiri oleh Ketua DPP PDI-P Ribka Tjiptaning, Wasekjen PDI-P Utut Adianto, dan Wakil Bendahara PDI-P Rudianto Tjen.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/17/10520041/pidato-upacara-hut-ke-78-ri-sekjen-pdi-p-ingatkan-pemimpin-harus-jujur