Hal itu diungkapkan KSAU saat upacara peringatan hari ulang tahun ke-60 perempuan TNI AU di Markas Besar TNI AU (Mabesau), Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (14/8/2023).
“Saat ini, pada tahun 2023, lebih dari 2.000 prajurit wanita Angkatan Udara, mulai dari pangkat Sersan Dua hingga Marsekal Muda, telah berperan aktif di berbagai lini penugasan, baik di dalam negeri maupun sebagai pasukan penjaga perdamaian di kancah internasional,” kata Fadjar dalam sambutannya.
Fadjar mengatakan, para prajurit perempuan TNI AU juga telah menunjukkan peranan yang semakin profesional, tangguh, dan modern dalam menjawab berbagai dinamika penugasan.
“Prestasi yang telah diraih oleh wanita Angkatan Udara dalam berbagai bidang, menempatkan mereka pada tingkat yang sejajar dengan para wanita hebat dari Angkatan Udara negara lain,” ujarnya.
Fadjar lantas menginginkan para prajurit perempuan TNI AU turut serta dalam menghadapi tantangan dan transformasi TNI AU.
“Dan yang lebih utama, wanita Angkatan Udara harus mampu menjaga kehormatan diri, menunjukkan gaya hidup yang sederhana, dan selalu mematuhi norma agama dan norma sosial yang menjadi ciri bangsa Indonesia,” kata KSAU.
Dengan rincian, satu berpangkat Marsekal Muda (Marsda), dua berpangkat Marsekal Pertama (Marsma), 364 perwira menengah, 529 perwira pertama, dan 1.196 bintara.
Dalam konteks TNI AU, keterlibatan perempuan telah dimulai sejak 1963 dengan berbagai bentuk penugasan.
Seiring berjalannya waktu, peran prajurit perempuan di dalam organisasi TNI AU semakin meningkat dan luas.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/14/13510761/ksau-2000-lebih-prajurit-wanita-tni-au-berperan-aktif-di-dalam-negeri-dan