Salin Artikel

KKP dan Jeju National University Korea Siapkan Sister Program Pendidikan Vokasi

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) dan Jeju National University (JNU) membahas Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (Sister) Program Pendidikan Vokasi Perikanan.

Hal tersebut merupakan tindak lanjut implementasi memorandum of understanding (MoU) atau kesepakatan bersama di antara kedua belah pihak yang telah terjalin sebelumnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta menandatangani minutes of meeting dengan Dean Office of International Affairs JNU Moonjae Cho di JNU.

Nyoman mengatakan, BPPSDM sangat tertarik untuk menindaklanjuti MoU dengan JNU untuk memperluas kerja sama. Pasalnya, BPPSDM dan JNU memiliki MoU yang aktif. Selain itu, Korea juga telah lama menjadi mitra Indonesia di sektor kelautan dan perikanan.

“Selain itu, kelautan dan perikanan juga menjadi industri yang berkembang di Indonesia serta Korea. Oleh karena itu, kami tertarik untuk melanjutkan kerja sama,” ujar Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (30/7/2023).

Kedua belah pihak, lanjut Nyoman, ingin bekerja sama dalam pengembangan manajemen pendidikan vokasi kelautan dan perikanan, Ocean Institute of Indonesia (OII), serta program pelatihan Bahasa Korea.

Kedua pihak sepakat untuk membahas lebih lanjut kemungkinan sister program untuk menjadi satuan pendidikan vokasi perikanan global dan profesional.

"Salah satu yang ingin kami dorong adalah rencana pembentukan program Young Students Collaboration for Research (Kerja Sama Pemuda untuk Penelitian) bagi jenjang sarjana dan magister melalui program double degree atau sister program," ujarnya.

Terkait penyelenggaran program double degree di Korea dan Indonesia serta pertukaran pelajar dan tenaga pengajar, kedua belah pihak akan melanjutkan diskusi secara lebih rinci.

Hal tersebut dilakukan untuk menentukan kegiatan praktis bagi kerja sama tersebut dan merundingkan syarat dan ketentuan kerja sama di bawah MoU yang telah ditandatangani.

Melalui sister program, Nyoman berharap agar para peserta didik dan alumni satuan pendidikan KKP dapat melakukan magang dan bekerja di perusahaan Korea dengan dibekali pelatihan Bahasa Korea.

Adapun tenaga teknis di lapangan yang dibutuhkan Korea adalah tenaga kegiatan budidaya perikanan dari Indonesia.

“Kami mengundang Profesor Lee, Profesor Cho, dan Profesor Hanil ke Indonesia untuk berdiskusi lebih rinci tentang keberlanjutan kerja sama itu,” pungkas Nyoman.

Sebagai informasi, MoU antara BPPSDM dan JNU ditandatangani pada 14 September 2022 di Jeju.

Kegiatan ini disaksikan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Duta Besar Indonesia untuk Korea Gandi Sulistiyanto, serta Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

Pada kegiatan di JNU, Kepala BBPSM melakukan pertemuan dengan Dean Office of International Affairs dan Dean Office of Education Innovation, Dean of Office of Industry-Academic Research Young-Don Lee, serta Director General of JNU Technology Licensing and Commercialization Center June-Ho Kim.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang perikanan dan kelautan.

KKP telah melakukan sejumlah kerja sama dengan universitas terkemuka untuk memperkuat pengembangan SDM dan pembentukan OII.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/30/16532051/kkp-dan-jeju-national-university-korea-siapkan-sister-program-pendidikan

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke