Salin Artikel

Ketar-ketir PDI-P di Tengah Desas-desus Dukungan Jokowi buat Prabowo…

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu dukungan Presiden Joko Widodo untuk bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, semakin kencang berembus.

Desas-desus tersebut bermula dari kemesraan keduanya baru-baru ini. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo kerap mendampingi Jokowi dalam berbagai kunjungan kenegaraan.

Belakangan, keduanya intens bertemu secara empat mata. Selama Juni 2023 saja, pertemuan dua elite politik tersebut dilakukan sebanyak tiga kali.

Kehangatan Jokowi dan Prabowo ini pun membuat elite PDI-P berulang kali angkat bicara. Partai banteng dinilai tengah “kepanasan” karena kedekatan keduanya.

Condong ke Prabowo

Ketimbang figur lainnya, Jokowi disebut-sebut lebih mendukung Prabowo sebagai capres Pemilu 2024. Hal ini diungkap oleh Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.

“Iya begitulah (makin dekat). Kelihatannya (dukungan Jokowi) lebih kecenderungan ke sana (Prabowo) ya. Sekarang sudah 60:40,” kata Budi dihubungi Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Saking dekatnya, kata Budi, Jokowi bahkan ikut mempertimbangkan sejumlah nama bakal calon wakil presiden (cawapres) buat Prabowo. Beberapa nama itu, mulai dari menteri Kabinet Indonesia Maju hingga kepala daerah.

Sosok Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, kabarnya juga turut dipertimbangkan kepala negara sebagai rekan duet Prabowo.

“Masih ditimbang beberapa nama. Misalkan Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD), Sandi (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno), Erick (Menteri BUMN Erick Thohir), Gibran, Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto),” ujar Budi.

Budi pun menyebut, Prabowo memang menunggu arahan dari Jokowi untuk menentukan langkah politiknya ke depan.

Kunjungan relawan

Pada Kamis (6/7/2023), Rumah Besar Relawan Prabowo 08 mendatangi markas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Kedua pihak mengaku berdiskusi banyak dalam pertemuan ini.

"Jadi hari ini kami DPP Projo menerima kehadiran sahabat-sahabat kami dari Rumah Besar Relawan Prabowo 08 yang dipimpin oleh Pak Fauzi Baadila, Haris Rusly Moti, dan kawan-kawan, Abu Janda, dan Ricky Tamba serta lain-lain," ujar Budi Arie.

"Dan pertemuan ini memang menjadi pertemuan yang penuh kehangatan, penuh romantika juga. Karena memang semua teman-teman lama ketika reformasi 98," sambungnya.

Dari pertemuan ini, kata Budi, baik relawan Prabowo maupun Projo mengharapkan terciptanya semangat persatuan nasional, khususnya dalam menghadapi kontestasi Pemilu Presiden 2024.

Budi menyebut, Projo dan relawan Prabowo punya sejumlah kesamaan pandangan mengenai agenda pembangunan dan tantangan Indonesia ke depan.

"Tentu kita memiliki kesamaan-kesamaan dalam menghadapi, dalam merumuskan berbagai tantangan, kondisi masyarakat kita dan bangsa ini ke depan. Yang penting itu dulu," ujarnya.

Budi pun mengaku tak masalah jika Projo disebut memberikan dukungan ke Prabowo. Namun demikian, dia mengatakan, saat ini pihaknya sedianya belum menentukan sikap terkait Pilpres 2024.

"Itu kesimpulan Anda, tapi saya tidak bisa, tidak melarang orang, menuduh bahkan," katanya.

Lebih jauh, Budi menyebut, Projo dekat dengan siapa pun, baik Jokowi maupun Prabowo. Budi pun tak menyoal jika Jokowi dituding mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.

"Jangankan asumsi, tuduhan saja kita nikmati," katanya.

Bantahan PDI-P

Sementara, PDI-P membantah spekulasi terkait kemesraan Jokowi dan Prabowo belakangan ini. Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menilai, tak ada yang spesial dari kedekatan keduanya.

“Menurut saya itu satu hal yang wajar dilakukan oleh presiden, walaupun kemudian diartikan berbeda ya monggo saja,” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Menurut Puan, sikap hangat Jokowi tak hanya ditujukan ke Prabowo. Secara pribadi, Puan juga merasa dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Buktinya, menurut saya, setiap acara yang saya hadir dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi juga akrab sama saya,” tuturnya.

“Itu kan sesuai dengan posisi beliau sebagai presiden di mana setiap ada kesempatan untuk bisa berdialog, berbincang,” imbuh anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto juga membantah dukungan Jokowi bercabang ke Prabowo. Menurut Hasto, Jokowi sejalan dengan PDI-P, mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres Pemilu 2024.

“Ya memang enggak pernah ada persoalan itu, itu hanya framing dari pihak lain yang ingin memecah belah kekompakan dari PDI-P dengan seluruh pimpinannya,” kata Hasto saat ditemui awak media di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Hasto mengatakan, jajaran partainya punya pandangan yang sama, bahwa Ganjar merupakan sosok bakal calon presiden penerus Jokowi. Oleh karenanya, dia memastikan dukungan Jokowi hanya untuk Gubernur Jawa Tengah itu.

“Sangat clear dan Pak Ganjar Pranowo adalah kesinambungan kepemimpinan Presiden Jokowi yang punya komitmen,” tutur Hasto.

"Pak Jokowi memilih Pak Prabowo? Jadi itu saya luruskan. Itu tidak benar,” kata Hasto dikutip dari keterangan tertulis, Selasa.

Hasto mengingatkan Jokowi adalah kader PDI-P. Sehingga, mantan Wali Kota Solo itu tak mungkin memilih Prabowo yang bukan kader partai banteng.

Menurut Hasto, sikap terbuka yang ditunjukkan Jokowi terhadap para figur capres tak lepas dari upaya presiden untuk memastikan situasi aman dan kondusif jelang pergantian kepemimpinan nasional.

“Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai presiden, (hanya ingin) memastikan agar proses pergantian kepemimpinan kedepan berjalan dengan baik,” ucap dia.

Ketar-ketir

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, bantahan berulang elite PDI-P soal dukungan Jokowi buat Prabowo menyiratkan sinyal kekhawatiran partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Padahal, bantahan tersebut tak mampu menampik kemesraan Jokowi dan Prabowo belakangan ini.

“Gencarnya PDI-P yang menyatakan dukungan Jokowi hanya untuk Ganjar merupakan respons cepat PDI-P yang sedang ketar-ketir untuk mengantisipasi manuver Prabowo dan Gerindra yang mencoba mengkapitalisasi kedekatannya dengan Jokowi,” kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

Kedekatan Jokowi dan Prabowo bahkan terekam lewat baliho hingga billboard yang tersebar di berbagai penjuru negeri, khususnya di wilayah basis pemilih loyal Jokowi sepertinya Solo Raya di Jawa Tengah dan wilayah Arek serta Mataraman di Jawa Timur.

Menurut Umam, upaya ini sengaja dilakukan sebagai bagian dari strategi politik Prabowo untuk mengambil alih basis pemilih loyal Jokowi.

Umam menilai, langkah Prabowo dan Gerindra dalam memanfaatkan situasi ini tak lepas dari sikap diam dan ketidakjelasan Jokowi terkait dukungan terhadap kandidat capres Pemilu 2024.

“Kondisi itu tengah dimanfaatkan dengan baik oleh Prabowo utk mengakselerasi elektabilitasnya, dengan mengonsolidasikan basis pemilih loyal Prabowo dan ceruk pemilih loyal Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019, yang dulu berbenturan satu sama lain,” ujar Umam.

Umam menilai, sikap diam Jokowi ini bisa dimaknai sebagai pembiaran terhadap langkah dan strategi politik Prabowo.

Pada akhirnya, langgam tersebut sangat mungkin merugikan kepentingan PDI-P dalam pencapresan Ganjar.

Oleh karenanya, jika isu kemesraan Jokowi dan Prabowo ke depan semakin besar, menurut Umam, PDI-P sangat mungkin bergerak “menertibkan” Jokowi, agar tegak lurus dengan keputusan Megawati, mendukung pencapresan Ganjar.

“Jika PDI-P juga membiarkan ketidakjelaskan sikap Jokowi, perlahan atau pasti hal itu akan menghadirkan risiko dan konsekuensi besar bagi agenda kepentingan PDI-P pada Pilpres 2024,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/07/05300031/ketar-ketir-pdi-p-di-tengah-desas-desus-dukungan-jokowi-buat-prabowo-

Terkini Lainnya

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke