Salin Artikel

Lokasi Kurban di Pulau Jawa Dinilai Jadi Ajang "Berebut" Suara Tiga Bacapres

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bakal calon presiden (bacapres) untuk Pemilu 2024, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto menyalurkan hewan kurbannya ke sejumlah daerah di Pulau Jawa.

Kompas.com merangkum kegiatan kurban yang dilakukan tiga bacapres itu pada momen Lebaran Idul Adha 2023.

Pertama, bacapres PDI-P yakni Ganjar Pranowo, menyalurkan hewan kurban seperti biasanya, yaitu di Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di ibu kota Provinsi Jateng, Semarang. Hal ini diungkapkan salah satu informan Kompas.com.

Ia menyampaikan, di Masjid tersebut, Ganjar berkurban sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Sedangkan sebagai pribadi, Ganjar juga menyalurkan kurban di beberapa daerah. Namun, tak ada respons lebih lanjut ketika ditanya lebih rinci daerah mana saja yang menjadi tempat Ganjar berkurban.

Kemudian, dikutip Harian Kompas, bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, berkurban kerbau di Kudus, Jawa Tengah.

Langkah itu diambil karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin menghormati kearifan lokal dan tradisi panjang akulturasi budaya di Kudus.

Ibadah kurban itu tak langsung disaksikan oleh Anies, sebab dia sedang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.

Anies memilih lokasi kurban di Masjid Al Aqsha Menara Kudus. Hewan kurban berupa seekor kerbau itu diterima oleh takmir masjid Gus Ahmad Arinal Haq atau dikenal sebagai Gus Ari.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Harian Kompas, Sabtu (1/7/2023), Gus Ari menerangkan bahwa Kudus merupakan daerah yang memiliki tradisi panjang akulturasi budaya dan kearifan lokal di Indonesia.

Sunan Kudus menjadi tokoh penting dalam akulturasi tersebut karena berhasil melakukan pendekatan kebudayaan untuk menyebarkan syiar atau dakwah Islam di wilayah yang saat itu didominasi Hindu.

Selanjutnya, adalah bacapres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang juga diketahui menyalurkan hewan kurbannya ke berbagai tempat, seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyalurkan puluhan hewan kurban ke pondok-pondok pesantren dan organisasi keagamaan di wilayah Jawa Timur.

"Momen Idul Adha ini Pak Prabowo mengirimkan hewan kurbannya tidak hanya ke pondok pesantren di Jawa Timur tapi juga ke organisasi di Jawa Timur seperti PWNU dan PCNU di Jawa Timur, PD Muhammadiyah, PD PMII, PD PII," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam keterangan tertulis.

Selain Jawa Timur, hal yang sama juga dilakukan Prabowo di Jawa Barat. Prabowo menyalurkan puluhan sapi kurban itu pada Jumat (30/6/2023).

Beberapa di antaranya yang menerima hewan kurban Prabowo, yakni Ponpes Buntet, Habib Empang, Ponpes Suryalaya, Ponpes Albaghdadi, Buya Syakur, Ponpes Daarut Tauhid, Ponpes Daar El Hikam, dan Ponpes At Taqwa.

Kemudian, beberapa organisasi keagamaan yang menerima hewan kurban Prabowo yakni Persis dengan seekor sapi yang beratnya lebih dari 1 ton. PWNU Jawa Barat dan sejumlah PCNU di Jawa Barat. Pengurus wilayah Muhammadiyah di Jawa Barat, termasuk Pengurus HMI dan PMII di wilayah Jawa Barat.

"Harapan kami bahwa dengan diberikannya sumbangan hewan qurban ini kepada masyarakat merupakan sarana kita mudah mengingat untuk tetap peduli kepada sesama. Khususnya dalam mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan yang dijunjung tinggi dalam perayaan Idul Adha," kata Ahmad Muzani.

Ajang "berebut" suara...

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganggap wajar kegiatan ibadah kurban tiga bacapres tersebut diartikan sebagai salah satu strategi pemenangan Pilpres 2024.

Pasalnya, ketiga tokoh itu melakukan hal itu agar publik mengingat mereka. Apalagi, Pulau Jawa dilihat menjadi ceruk suara yang besar untuk pemenangan Pemilu.

"Untuk itu Jawa akan menjadi ajang perebutan, dengan tidak mengurangi daya provokasi wilayah lain," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (3/7/2023).

Dedi kemudian menyoroti bagaimana Anies memilih Kudus sebagai tempat untuk melakukan ibadah kurban.

Menurutnya, Anies cerdik memilih tempat yang dianggap bukan wilayah pemilih PDI-P.

"Jika dikaitkan dengan wilayah kekuasaan partai, maka Kudus tepat dipilih karena ini bukan wilayah PDI-P," jelas dia.

Dedi mengatakan, pemilihan tempat kurban, jika dikaitkan politik memang dianggap wajar dan baik.

Hal ini karena bisa disimbolkan untuk mengungkit popularitas dan ingatan publik terhadap tokoh-tokoh bacapres.

"Anies misalnya, memilih Kudus cukup cerdik, Kudus menjadi satu-satunya kota yang mudah diingat karena miliki sejarah panjang, berkaitan dengan toleransi, kewalian, hingga pusat pendidikan Islam tradisional. Sementara wilayah lain akan menjadi umum," tutur Dedi.

Dedi melanjutkan, untuk Prabowo juga dianggap tepat memilih Jawa Barat dan Jawa Timur sebagai tempat berkurban.

Ia menilai, Prabowo mulai memiliki lumbung suara di dua provinsi tersebut.

Sementara itu, terkait dengan Ganjar juga dinilai tepat dengan tidak melupakan basis suaranya di Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat dia berkurban.

Terlebih, menurutnya Jawa Tengah juga menjadi salah satu bagian ceruk suara besar untuk Pemilu 2024.

"Dan populasi pemilih wilayah Jawa memang dikuasai Jabar, Jateng dan Jatim," imbuh Dedi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/03/22171021/lokasi-kurban-di-pulau-jawa-dinilai-jadi-ajang-berebut-suara-tiga-bacapres

Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke