Salin Artikel

Satgas Antimafia Bola Tak Bakal Efektif jika Pemberantasan Judi Lemah

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemberantasan pengaturan skor (match-fixing) dalam kompetisi liga sepak bola nasional oleh Satgas Antimafia Bola jilid 4 dinilai tidak efektif jika Polri tidak mengimbanginya dengan memerangi praktik perjudian daring dan luring (online dan offline).

"Kalau mau babat habis pengaturan skor ya babat judinya. Sementara judi dibabat hangat-hangat tahi ayam," kata Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso saat dihubungi pada Senin (3/7/2023).

Sugeng mengatakan, pemberantasan pengaturan skor akan sulit selama aparat penegak hukum tidak berupaya keras memberantas praktik perjudian.

"Yang atur skor itu bandar-bandar judi. Sementara ada tiga klub yang pakai sponsor bandar judi yang sudah dilaporkan ke polisi saja tidak diusut. Ini menjadi pertanyaan," ucap Sugeng.

Sebanyak tiga klub sepak bola Tanah Air diduga terindikasi mendapatkan sponsor dari situs media olahraga yang terafiliasi dengan praktik judi online. Klub itu adalah Persikabo 1973, PSIS Semarang, dan Arema FC.

Persikabo dilaporkan mendapat sponsor dari SBOTOP, situs judi internasional cukup terkemuka. Sementara itu, PSIS bekerja sama dengan Skore88.news, dan Arema bermitra dengan Bola88.fun.

Nama sponsor itu terlihat pada seragam yang mereka kenakan saat pertandingan.

Ketiga klub sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan laporan bernomor: LP/B/0473/VIII/2022/Bareskrim.

PSSI juga menyatakan akan memanggil ketiga klub itu buat meminta klarifikasi.

Sugeng juga mengkritik sikap aparat penegak hukum yang seakan kurang bertaji menghadapi praktik judi online. Bahkan, sindikat judi online terang-terangan beriklan melalui berbagai media sosial.

"Sekarang saja judi sudah marak lagi. Itu karena ada yang memandang judi itu bukan kejahatan serius, bahkan bukan kejahatan," ucap Sugeng.

"Mengaktifkan kembali Satgas Antimafia Bola untuk mengawal kompetisi sepak bola yang fair dan berkualitas," Listyo saat berpidato di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).

Satgas itu pertama kali dibentuk pada 2018. Landasan hukumnya adalah Surat Perintah Kapolri Nomor 3678 Tanggal 12 Desember 2018.

Dalam jumpa pers di Mabes Polri pada 26 Juni lalu, Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, polisi sudah mengantongi data-data tentang praktik kecurangan dalam kompetisi sepak bola nasional.

Temuan Polri, kata Erick, didukung dengan data-data dari Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait pengaturan skor.

Menurut pernyataan Erick Thohir, FIFA memang sudah menurunkan tim ke Indonesia sejak beberapa bulan lalu hingga menemukan indikasi kecurangan berupa pengaturan skor atau match-fixing.

"Data-data sudah ada di Pak Kapolri dan juga data-data FIFA pun berindikasi kepada situ," kata Erick Thohir kepada awak media.

"Jadi, ada data-data FIFA karena memang FIFA menurunkan tim secara serius sejak beberapa bulan yang lalu dan tentu hal-hal ini menjadi bukti konkret," ujar Erick Thohir.

(Penulis : Devina Halim, Benediktus Agya Pradipta, Dian Erika Nugraheny, Adhyasta Dirgantara | Editor : Diamanty Meiliana, Eris Eka Jaya, Achmad Nasrudin Yahya)

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/03/14153991/satgas-antimafia-bola-tak-bakal-efektif-jika-pemberantasan-judi-lemah

Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke